Bukan Cuma Roket, Elon Musk Juga ‘Ngebut’ Lewat Game Boosting
- Stars and Stripes
"Kami sadar bahwa gamer hari ini bukan hanya remaja di warnet, tapi juga profesional, ayah rumah tangga, bahkan selebritas. Mereka ingin tetap eksis di game, tanpa harus mengorbankan pekerjaan atau keluarga. Zeusx hadir sebagai solusi," ujar Bram Aryawan, Regional Marketing Lead Zeusx Asia Tenggara.
Pro-kontra
Meski populer, praktik boosting menuai pro-kontra. Sebagian komunitas hardcore menilai boosting sebagai bentuk “pemalsuan pencapaian”. Namun, banyak gamer kasual hingga semi-pro melihatnya sebagai cara sah untuk menghemat waktu.
"Yang tidak boleh adalah menggunakan cheat atau hack. Tapi jika boosting dilakukan dengan pemain profesional yang benar-benar bermain manual, menurut saya itu bagian dari industri," kata Putri, manajer komunitas game MOBA di Bandung.
Saat ini, Zeusx mencatat pengguna jasanya berasal dari lebih dari 80 negara, dengan dominasi dari Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Indonesia, dan Filipina. Segmentasi pengguna juga beragam, mulai dari gamer kasual hingga atlet esports.
Fenomena Musk disebut hanya puncak dari tren yang lebih luas. Dengan semakin banyak game yang menuntut grinding panjang dan sistem loot, kebutuhan efisiensi diperkirakan terus meningkat.
