Alasan Adik Bantai Kakak Disamping Pospol Kebon Nanas Terkuak, Konflik Bisnis Narkoba Jadi Pemicu

Adik pembunuh kakak di Jaktim
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta, VIVA – Polisi akhirnya mengungkap motif di balik pembunuhan sadis yang dilakukan Beni (40), terhadap kakaknya sendiri Dede (47) di samping Pos Polisi Kebon Nanas.

Oknum Polisi Polres Jaktim Diduga Terima Setoran Toko Obat Ilegal di Cipayung, Diperiksa Propam

Usut punya usut, penyebabnya ternyata dipicu oleh konflik jual-beli narkoba antar saudara kandung. Kepala Subdirektorat Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Ressa Fiardi Marasabessy, mengungkap bahwa Beni mendapatkan pekerjaan dari seseorang bernama Nanang untuk menjual narkoba jenis metamfetamin.

Beni, kemudian membagi separuh pekerjaan tersebut kepada sang kakak. "Namun seiring waktu, setoran yang diberikan korban kepada pelaku tidak sesuai dengan jumlah penjualan, sehingga sering terjadi cek-cok,” kata Ressa kepada wartawan, Rabu, 23 Juli 2025.

BNN Grebek Rumah Crazy Rich Sumsel, Diduga Simpan 50 Kg Narkoba!

Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Ressa Fiardy Marasabessy

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Tak hanya itu, hubungan Beni dengan Nanang juga merenggang. Bahkan, Beni sempat merencanakan pembunuhan terhadap Nanang lantaran ikut terlibat dalam konflik tersebut. Tapi rencana itu gagal karena Nanang tak pernah memenuhi ajakan bertemu.

Disebut Lakukan Pungli, Sekda Kabupaten Semarang Lapokan Akun IG 'DinasKegelapan' ke Polisi

Puncak konflik terjadi tiga hari sebelum pembunuhan. Dedi mengaku tidak mendapatkan barang dari Nanang, tapi pelaku curiga dan menguji pernyataan itu dengan cara menyuruh temannya membeli narkoba dari korban. Dugaan Beni terbukti, Dedi ternyata masih menjual metamfetamin.

“Merasa dibohongi, pelaku marah, kesal, dan timbul rasa iri hati,” kata Ressa.

Pada Jumat siang, 18 Juli 2025, Beni pun mengambil keputusan nekat. Ia berangkat dari rumah sambil membawa pisau dapur. Bahkan, sempat mengasah pisau tersebut sebelum menemui kakaknya.

“Pelaku sempat menceritakan keluhannya kepada ibu dan adiknya. Sore harinya, pelaku bertemu korban dan langsung menyerang dengan pisau,” ujar Ressa.

Dedi dibacok secara brutal dimulai dari leher, tangan, hingga perut. Setelah itu, Dedi tergeletak bersimbah darah, Beni kembali ke kontrakannya dan menyembunyikan pisau di bawah tangga. Tak lama, ia kabur ke Kuningan, Jawa Barat bersama istrinya.

Namun pelarian Beni tak berlangsung lama. Tim Resmob Polda Metro Jaya berhasil membekuknya keesokan hari, Sabtu 19 Juli 2025. “Saat ini kasus ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk proses hukum lebih lanjut,” ujar Ressa.

Sebelumnya diberitakan, warga Jatinegara, Jakarta Timur digegerkan dengan insiden penusukan berdarah yang dilakukan seorang adik terhadap kakak kandungnya sendiri. Parahanya, peristiwa mengenaskan ini terjadi di samping Pospol Kebon Nanas,  Jumat, 18 Juli 2025 sekitar pukul 18.15 WIB.

Korban berinisial D meregang nyawa setelah ditusuk berkali-kali oleh adiknya yang diketahui berinisial B. Usai melakukan aksinya, pelaku langsung kabur meninggalkan korban yang bersimbah darah.

"Korban sempat dibawa ke RS Duren Sawit untuk mendapatkan perawatan. Namun pelaku langsung melarikan diri," ujar Kapolsek Jatinegara, Komisaris Polisi Samsono, Senin, 21 Juli 2025.

Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya, Sabtu pagi, 19 Juli 2025, usai menjalani perawatan intensif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya