Pemprov DKI Tambah BOR dan ICU RS COVID-19 di Bulan Maret

Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Jakarta Pusat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok

VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menambah Bad Occupancy Rate (BOR) dan ruang ICU pada bulan depan. Hal ini untuk mengantisipasi apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron. 

Tahun Depan Prabowo Bakal Tarik Utang Terbesar Sejak Era Covid-19, Segini Nilainya

"Nah kita akan upayakan ada peningkatan di Maret ini kedepan kita akan tingkatkan lagi BOR dan ICU-nya," kata Wagub DKi Jakarta, Ahmad Riza Patria di Jakarta, Kamis, 3 Februari 2022. 

Dalam catatan Pemprov DKI Jakarta,  memang BOR di Jakarta ada peningkatan jumlahnya. 

Siap-siap! Pemprov Jakarta Buka Rekrutmen 1.000 Petugas Damkar Mulai 12-14 Agustus

"Data BOR itu keterpakaian 60 persen. Saat ini kapasitas kita 5.111, terpakai 3.672. Kita pernah maksimal terisi sampi 11.500 tahun lalu. Ini akan kita maksimalkan kedepan. Kemudian ICU 679 terpakai 127 sudah 28 persen," ujarnya. 

Untuk itu, Pemprov DKI Jakarta pun sudah melakukan antisipasi dan kesiapan berbagai fasilitas dukungan, rumah sakit, pelayanan kesehatan, puskesmas kelurahan, puskesmas daerah. Kemudian tenaga kesehatan, obat-obatan oksigen. 

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

"Semuanya bersiap-siap menghadapi peningkatan COVID-19 maupun Omicron yang diperkirakan akan mulai meningkat pertengahan Februari sampai dengan Maret seperti yang disampaikan Pak Jokowi, Luhut, menteri dan gubernur," tambahnya. 

Kemudian, Pemrov DKI sudah melakukan usulan ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan agar pembelajaran tatap muka (ptm) secara langsung itu ditiadakan selama satu bulan. 

"Kita usulkan ada pembatasan mobilitas dan kerumunan juga akan kita tingkatkan, kita akan aktifkan kembali Satgas RT, RW, itu menjadi kewenangan kami untuk ditingkatkan ya," ujarnya.

RDK LPS.

LPS Berpeluang Pangkas Lagi Suku Bunga Penjaminan ke Level Terendah, Ini Pertimbangannya

Purbaya mengatakan, pihaknya masih membuka peluang untuk kembali memangkas LPS Rate, sambil memonitor perkembangan ekonomi dan kondisi likuiditas perbankan secara umum.

img_title
VIVA.co.id
26 Agustus 2025