Pramono Anung Siapkan 40 Program 100 Hari jadi Gubernur Jakarta, Apa Saja?
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA — Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung, telah menyiapkan berbagai program prioritas yang akan dijalankan dalam 100 hari pertamanya menjabat. Dia menegaskan sejumlah program yang akan langsung dijalankan, mulai dari pembukaan taman 24 jam, perbaikan infrastruktur pengendalian banjir, hingga peningkatan kesejahteraan pendidikan bagi masyarakat.
Salah satu program pertama yang akan direalisasikan adalah pembukaan sejumlah taman di Jakarta, agar dapat diakses selama 24 jam. Namun, menurut Pramono, kebijakan ini akan diterapkan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur dan aspek keamanan.
“Dalam 100 hari pertama, kami akan membuka taman-taman di Jakarta yang sudah siap dari segi infrastruktur, seperti Taman Literasi dan Taman Langsat. Nantinya, akan ada kerja sama dengan dua perusahaan melalui program CSR untuk memastikan keamanan, kenyamanan, serta kemudahan akses bagi masyarakat,” jelasnya.
Sejauh ini, lima taman telah dipilih sebagai lokasi percontohan karena telah memenuhi standar kesiapan, termasuk akses transportasi publik yang memadai. Salah satunya adalah Taman Lapangan Banteng. Namun, beberapa taman yang dianggap memiliki potensi besar seperti Taman Tebet, masih harus menunggu perbaikan infrastruktur pendukung, terutama lahan parkir.
Dalam menghadapi persoalan banjir Jakarta, Pramono menegaskan akan memperbaiki berbagai aspek yang masih kurang. Seperti perawatan drainase dan infrastruktur pengendalian air. Ia juga mengakui bahwa kewenangan Penjabat (Pj) Gubernur sebelumnya terbatas, sehingga tidak bisa menjalankan kebijakan secara penuh.
“Saya akan memperbaiki hal yang masih kurang. Memang Pj Gubernur tidak memiliki kewenangan sebesar Gubernur definitif, sehingga ada batasan dalam eksekusi program,” ujar mantan Sekjen PDIP itu.
Selain melanjutkan program normalisasi sungai, revitalisasi drainase, dan pembangunan sumur resapan yang telah dilakukan oleh gubernur-gubernur sebelumnya, Pramono menekankan pentingnya kerja sama. Terutama dengan lembaga atau badan yang memiliki pengalaman dalam pengendalian banjir.
“Saya akan melanjutkan kerja sama dengan pemerintah pusat untuk proyek jangka panjang seperti Giant Sea Wall, atau yang saya sebut sebagai Giant Mangrove. Ini penting untuk menjaga pasokan air tawar serta mencegah penurunan permukaan tanah yang terus terjadi,” jelasnya.