Kata Rano Karno Penanganan Banjir di Jakarta Lebih Rumit daripada Banten

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengakui penanganan banjir di Jakarta lebih rumit daripada Provinsi Banten. Hal tersebut diungkap Rano Karno saat meninjau lokasi banjir di beberapa titik kawasan Jakarta Timur pada Senin, 3 Maret 2025.

Banjir di Niger Tewaskan 47 Orang, 56 Ribu Mengungsi

Dalam kesempatan itu, Rano meninjau salah satu kawasan pengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02, dan Kantor Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur. Setelah itu, ia juga sempat melihat pintu air yang ada di Sodetan Ciliwung.

Rano mengaku belum terlalu hafal titik pintu air yang berpotensi menyebabkan banjir di Jakarta. Namun, ia memastikan sudah paham tentang sistem pintu air karena berpengalaman selama jadi Gubernur Banten.

Heboh! Polisi Ringkus Rano Karno di Kontrakan Ciputat, Ternyata Jual Ribuan Obat Keras Ilegal

"Jujur ini minggu kedua saya kerja, belum semua saya hafal. Kalau masalah air, saya tahu karena dulu di Banten ngurusin pintu sepuluh. Jadi saya agak paham. Cuma kalau Jakarta memang lebih complicated (rumit)," kata Rano di Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Pakistan Bertambah Jadi 670 Orang

Rano menilai kerumitan terjadi karena Jakarta dilalui oleh 13 aliran sungai. Ia mengaku lebih khawatir jika bencana banjir terjadi di aliran sungai yang berada di pinggiran Jakarta.

"Berarti 13 sungai lewat (Jakarta) sini. Yang paling besar ya ini Ciliwung, yang saya khawatir malah (sungai) yang di pinggir-pinggir. Tapi artinya, kita kebetulan yang namanya titik banjir sekarang ada di tengah," ucapnya.

Ia pun memiliki salah satu solusi untuk mengatasi banjir dengan cara melakukan pelebaran sungai. Sungai Ciliwung, lanjut Rano, memiliki lebar Right of Way (ROW) sebesar 50 meter.

Namun, kata Rano, kini sungai Ciliwung hanya nemiliki lebar 20 hingga 30 meter.

"Dulu Ciliwung tuh 50 meter loh ROW-nya, lebarnya. Sekarang ini mungkin ada yang 20, ada yang 30, enggak sama. Kalau memang mau, mesti disamain kan. Tapi waktunya lama. Dan ini memang program pusat dan daerah. Enggak hanya bisa Pemprov DKI," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya