Pramono Buka Suara Soal Sutiyoso hingga Cak Lontong Diangkat Jadi Komisaris di Ancol
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Jakarta, VIVA - Gubernur Jakarta, Pramono Anung angkat bicara soal ditunjuknya mantan Gubernur Jakarta Sutiyoso, mantan Direktur Utama PT. Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra, dan komedian Lies Hartono alias Cak Lontong menjadi komisaris di PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk.
Pramono menyebut bahwa penunjukan ketiga orang tersebut sebagai komisaris karena kemampuan mereka.
“Untuk urusan Ancol ini kemudian kenapa ada tiga orang yang kami angkat, pendekatannya ya karena kemampuan mereka. Siapa sih yang meragukan Pak Sutiyoso, Dirut Garuda, dan juga Cak Lontong. Ya apapun adalah orang-orang yang memang profesional untuk itu,” ujar Pramono kepada wartawan Selasa, 29 April 2025.
Gubernur Jakarta Pramono Anung
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Pramono juga mengatakan bahwa perihal pengangkatan ketiganya sebagai komisaris itu tidak merubah jajaran direksi sebelumnya.
“Jajaran direksinya tidak dirubah. Sebenarnya adalah orang-orang yang memang selama ini bertugas untuk Ancol,” ucap Pramono.
Sebelumnya diberitakan, mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso diangkat PT Pembangunan Jaya Ancol sebagai komisaris. Selain Sutiyoso, ada eks Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono alias Cak Lontong, juga diangkat sebagai komisaris.
Adapun, pengangkatan terhadap keduanya itu setelah adanya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Corporate Communication PT. Pembangunan Jaya Ancol, Daniel Windriatmoko menjelaskan selain pengangkatan komisaris, RUPST juga turut membahas soal pelaporan kinerja tahun buku 2024.
“RUPS menyetujui pembayaran dividen sebesar Rp 24 per lembar saham yang totalnya mencapai Rp38,40 miliar atau 21,60 persen dari laba bersih,” kata Daniel dalam keterangannya Sabtu, 26 April 2025.
Dia menuturkan sepanjang 2024, Ancol mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1,266 triliun.
“Dengan kontribusi utama dari segmen pariwisata sebesar 75,11%. Sedangkan, sisanya berasal dari real estate serta perdagangan dan jasa,” kata Daniel.
Daniel menyampaikan meski ada tantangan ekonomi global, kenaikan harga bahan baku, dan perubahan preferensi pelanggan, namun pihaknya tetap fokus pada inovasi dan efisiensi operasional.
Hal itu seperti digitalisasi layanan ticketing, peningkatan fasilitas pengunjung, serta pengembangan wahana baru. Maka itu, karenanya dapat mempertahankan pendapatan seperti yang diperoleh tahun lalu.
Berikut merupakan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang berlaku efektif sejak ditutupnya RUPS:
1. Dewan Komisaris:
- Komisaris Utama dan Komisaris Independen: Irfan Setiaputra
- Komisaris: Lies Hartono
- Komisaris: Sutiyoso
2. Direksi:
- Direktur Utama: Winarto
- Direktur: Cahyo Satriyo Prakoso
- Direktur: Daniel Nainggolan
- Direktur: Eddy Prastiyo