Amankan Dua PSK di Blok M, Ini Alasan Satpol PP Belum Tangkap Muncikari
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan telah melakukan razia pekerja seks komersial (PSK) di wilayah Blok M, Jakarta Selatan pada Sabtu, 7 Juni 2025. Dua wanita diduga PSK berhasil diamankan oleh Satpol PP Jakarta Selatan.
Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Nanto Dwi Subekti mengatakan bahwa dua wanita yang diduga PSK itu langsung dibawa ke Panti Kedoya.
"2 orang wanita PSK berhasil dirazia, dan langsung dibawa ke Kedoya," ujar Nanto kepada wartawan Senin, 9 Juni 2025.
Dua orang diduga PSK berhasil diamankan Satpol PP Jaksel usai menggelar razia selama dua hari. (Istimewa)
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Nanto menuturkan bahwa keesokan harinya, Satpol PP Jakarta Selatan berhasil mengamankan satu wanita diduga PSK.
"Malam Sabtu tertangkap 2 PSK, dan malam Minggu 1 PSK," kata Nanto.
Namun begitu, kata Nanto, seorang muncikari yang diduga beroperasi di sekitaran wilayah Blok M tepatnya di Jalan Falatehan Melawai tidak berhasil ditangkap.
"Namun, mucikari tidak tertangkap. Kebanyakan PSK mandiri, tidak ada muncikarinya," ujar Nanto.
Setelah itu, Satpol PP Jakarta Selatan kini akan melakukan patroli secara rutin.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan bersama jajaran Kecamatan Kebayoran Baru menggelar razia pekerja seks komersial (PSK) di sekitaran wilayah Blok M, Jakarta Selatan pada Sabtu, 7 Juni 2025 kemarin.
"Melaksanakan giat penertiban penyakit masyarakat (PSK), dalam rangka penegakan Peraturan Daerah dan antisipasi gangguan trantibum," ujar Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Nanto Dwi Subekti dalam keterangan tertulis Senin 9 Juni 2025.
Nanto menyebut, razia PSK digelar tepat di Jalan Falatehan Melawai atau tepat di sebelah Terminal Blok M. Dalam kegiatan razia tersebut, Satpol PP Jakarta Selatan berhasil mengamankan dua orang wanita. Keduanya pun langsung digeladang ke Kedoya untuk melakukan proses lebih lanjut.
Sementara Kasatpol PP Kecamatan Kebayoran Baru, Siringo-ringo menyebut bahwa razia PSK digelar setelah adanya laporan dari masyarakat sekitar yang diduga resah.
"Kegiatan tersebut didasari oleh laporan masyarakat melalui Media Sosial Instagram," ucapnya.