Bukan karena Hujan, Pemprov Jakarta Ungkap Biang Kerok Jalanan di Ibu Kota Cepat Rusak
- VIVA.co.id/ Danar Dono
Jakarta, VIVA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga membeberkan sejumlah penyebab utama jalan di Ibu Kota cepat mengalami kerusakan.
Dinas Bina Marga menyebut banyak faktor penyebab jalan rusak, tidak hanya karena curah hujan yang tinggi.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Bina Marga DKI Jakarta Wiwik Wahyuni menjelaskan, pihaknya terus memantau kondisi jalan melalui survei rutin hingga laporan warga. Hasilnya, ada beberapa penyebab yang membuat jalan cepat rusak.
Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Lampung Tabur 40 Kg Ikan Lele
- Pujiansyah/tvOne
“Perlu dipahami bersama, kerusakan jalan tidak semata-mata disebabkan hujan, melainkan akumulasi dari berbagai faktor,” kata Wiwik kepada wartawan dikutip Selasa, 15 Juli 2025.
Wiwik menilai, salah satu penyebab utamanya yaitu sistem drainase yang belum optimal. Aliran air yang lambat membuat genangan bertahan lebih lama di badan jalan.
Selain itu, beban kendaraan yang melebihi kapasitas, khususnya kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL), juga mempercepat kerusakan jalan.
“Beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalan, khususnya kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL). Lalu kondisi tanah yang tidak stabil, termasuk yang sudah jenuh air akibat genangan berkepanjangan, juga memperparah,” kata dia.
Ada pula faktor lainnya yaitu aktivitas perlambatan dan percepatan kendaraan di simpang-simpang padat lalu lintas. Jalan di titik-titik tersebut lebih rentan rusak karena tekanan beban kendaraan berulang.
Viral Toyota Alphard pejabat tidak peduli melihat truk terbalik di jalan rusak
- Screenshot Instagram
Tak hanya itu, kerusakan juga kerap terjadi akibat pengembalian kondisi jalan pasca-galian utilitas yang tidak sesuai standar teknis.
“Kami sudah punya standarisasi pengembalian kondisi jalan terdampak galian utilitas, tapi di lapangan kadang belum sesuai,” ujarnya.
Bina Marga menyebut perbaikan jalan dilakukan melalui dua tahap yaitu perbaikan sementara untuk kerusakan ringan oleh Tim Satgas Pasukan Kuning, dan perbaikan permanen dengan pendekatan teknis mendetail.
"Saat ini, dari total 175,43 kilometer jalan rusak ringan di Jakarta, sekitar 60 persen telah diperbaiki. Sisanya ditargetkan tuntas bertahap hingga akhir 2025," pungkasnya.