Arab Saudi Setuju Perbanyak Toilet Jemaah Haji di Mina

Tenda penginapan jemaah haji Indonesia di Mina.
Sumber :
  • Viva.co.id/Eko Priliawito

VIVA – Persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1439/2018 M terus dilakukan. Rapat koordinasi telah dilaksanakan antara Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama dengan mitra pelayanannya di Arab Saudi, Muasasah Muthawif Asia Tenggara.

Dirut Garuda Temui Menteri Haji Gus Irfan, Bahas Layanan Jemaah Haji 2026

Rapat ini difasilitasi Teknis Urusan Haji Jeddah dan dilaksankan di Wisma Haji Mekah. Menurut, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, rapat membahas evaluasi pelayanan jemaah haji di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armina).

Rapat koordinasi ini juga untuk mengindentifikasi sejumlah usulan bagi peningkatan pelayanan kepada jemaah haji pada operasional haji tahun ini. Sri Ilham mengapresiasi muassasah atas kerja samanya. Menurutnya, kualitas layanan haji terus mengalami peningkatan.

Peran Sektor Swasta dalam Pembagian Kuota Haji Khusus

Berdasarkan Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2017, kepuasan jemaah meningkat 1,02 poin dari tahun sebelumnya menjadi 84,85 dengan predikat memuaskan.

“Prestasi kepuasan jemaah haji terhadap pelayanan tidak membuat kita lupa dan berbangga diri,” kata Sri Ilham.

RUU Haji: Kuota Haji Khusus 8%, Sisanya Haji Reguler

Menurutnya, indeks kepuasan jemaah ini adalah indeks kumulatif dari beberapa jenis pelayanan yang diberikan kepada jemaah haji. Karena ada sebagian layanan yang mengalami penurunan. Salah satunya di Armina yang turun dari 81,64 pada tahun sebelumnya menjadi 81,45 pada tahun 2017.

Karena itu, Sri Ilham menyampaikan sejumlah evaluasi kepada Muasasah, khususnya terkait pelayanan di Armina. Pertama, mengenai kondisi tenda Arafah yang meskipun ada peningkatan karena dibuat semipermanen, namun masih terasa panas.

Hal ini disebabkan model tenda yang tertutup, sementara alat pendingin berupa AC dan mist fan belum berfungsi secara optimal.

Kedua, jemaah mengeluhkan antrean yang sangat panjang di toilet Mina. Penyebabnya, jumlah toilet yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah jemaah haji. Sebabnya, antrean panjang tidak dapat dihindari.

Ketiga, masih terjadinya permasalahan di dalam pelayanan katering, baik disebabkan oleh keterlambatan atau tidak tersedianya makanan karena permasalahan teknis yang dialami sebagian dapur di Armina.

“Tahun ini, kami berharap ada penambahan ruang bagi jemaah haji, khususnya di tenda Mina, penambahan jumlah alat pendingin mist fan di setiap tenda jemaah haji di Arafah. Kemudian peningkatan layanan katering jemaah haji,” kata Sri Ilham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya