Musim Kemarau, Debit Air Bendung Sungai Cisadane Berkurang Signifikan

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Bambang Hidayah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arrijal Rachman

VIVA – Memasuki masa musim kemarau atau kekeringan, debit air di Sungai Cisadane mengalami penurunan cukup signifikan. Akibatnya, beberapa desa yang menjadi daerah irigasi Cisadane turut terdampak kekeringan. 

BMKG Ungkap Musim Kemarau 2025 Mundur dan Lebih Pendek

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Bambang Hidayah, mengatakan, penurunan itu terdeteksi dari turunnya tinggi muka air Bendung Pasar Baru, atau dikenal sebagai Bendung Pintu Air Sepuluh.

Berdasarkan pantauan yang dilakukannya sejak kemarin, Kamis, 25 Juli 2019, tinggi muka air di bendung tersebut turun 1,2 meter dari yang normalnya setinggi lebih dari 12,50 meter. Dengan begitu, tinggi muka airnya menjadi hanya 11,30 meter saat ini.

Brantas Abipraya Dukung Swasembada Pangan Lewat Pembangunan Bendungan

Turunnya ketinggian air itu, dikatakannya, juga dipicu karena adanya kebocoran di salah satu pintu Bendung Pasar Baru. Meski begitu, dipastikannya kebocoran tersebut saat ini telah ditangani dan diperbaiki.

"Kemarin ada salah satu pintu kita perbaiki, ternyata ada yang bocor. Jadi turun 1,2 meter kubik karena di tambah musim kemarau kan," tutur dia saat ditemui di kawasan bendung, Kota Tangerang, Jumat, 26 Juli 2019.

SIG Pasok 76 Ribu Ton Semen ke Proyek Bendungan Sidan Bali hingga Februari 2025

Sementara itu, untuk desa-desa irigasi sungai Cisadane yang terdampak kekeringan tersebut, dirincikannya yakni desa Kedung Dalem seluas 90 hektare, Tegal Kunir Kidul 290 hektare, Tegal Kunir Lor 210 hektare, Banyu Asin 58 hektare, serta Marga Mulya 62 hektare.

"Antisipasi kekeringan kita siapkan pompa di masyarakat. Masih juga (kering), sumur dalam atau air tanah kita bikin. Rencananya di lima desa. Sumur dalam bisa mendadak langsung sebulanan sudah keluar airnya," ungkap Bambang. (ren)

Bendungan Budong-Budong.

Bakal Atasi Kekeringan hingga Dorong Ketahanan Pangan di Sulbar, Bendungan Budong-budong Jawab Tantangan Perubahan Iklim

Dalam bendungan itu disertakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) berkapasitas 0,6 megawatt (MW) untuk menghasilkan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2025