Brantas Abipraya Dukung Swasembada Pangan Lewat Pembangunan Bendungan

Bendungan Keureuto
Sumber :
  • Dok. Brantas Abipraya

Jakarta, VIVA – PT Brantas Abipraya (Persero) membangun sederet bendungan untuk menyokong swasembada pangan. Hal ini disebut sebagai bentuk peran aktif Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi ini menyukseskan program Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo. 

HNSI Siap Sukseskan Swasembada Pangan Pemerintahan Prabowo, Begini Caranya

Dijelaskan, kesemua bendungan yang dibangun juga dapat meningkatkan kapasitas irigasi pertanian, mendukung pengendalian banjir, serta menyediakan air baku dan energi listrik.

“Brantas Abipraya mengintensifkan upaya untuk mendukung misi Asta Cita melalui program swasembada pangan nasional dengan membangun sejumlah bendungan strategis di berbagai wilayah Indonesia,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana dikutip dalam keterangan tertulis, Senin, 26 Mei 2025.

Wujudkan Swasembada Pangan, Menko Zulhas: Pak Kapolri Sudah Tanam Jagung

Proyek Bendungan Keureuto.

Photo :
  • Dokumentasi Kementerian PUPR.

Ia menuturkan, sebagai perusahaan konstruksi BUMN yang memiliki pengalaman panjang dalam pembangunan infrastruktur air, Brantas Abipraya berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan dan air di Indonesia

Dukung Swasembada Pangan, KSAL Muhammad Ali Perkenalkan Bibit Unggul Kedelai Migo AL1-89

Dikatakannya juga, kehadiran sederet bendungan yang dibangun oleh BUMN ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani, sekaligus mendukung ketahanan pangan yang menjadi prioritas nasional. Untuk mewujudkannya, Dian Sovana menambahkan saat ini Brantas Abipraya juga sedang mengerjakan beberapa bendungan, salah satunya adalah Bendungan Mbay yang dapat memperkuat infrastruktur di kawasan timur Indonesia. 

Pemerintah memandang bahwa proyek strategis ini memiliki peran penting dalam mendorong produktivitas sektor pertanian, menjamin pasokan air baku, serta membuka peluang pemanfaatan energi baru terbarukan.

Bendungan ini dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air, nantinya akan menyuplai air irigasi pada lahan pertanian di Kabupaten Ngagekeo seluas 4.200 hektare, dengan pengembangannya 1.900 hektare.

Sebagai informasi, Bendungan Mbay yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini diproyeksikan akan menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.928 hektare lahan pertanian.

Tak hanya itu, Brantas Abipraya juga saat ini sedang menuntaskan Bendungan Jragung. Bendungan ini dirancang dengan kapasitas tampung mencapai 90 juta meter kubik dan akan menjadi sumber air baku utama bagi Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Dian Sovana menjelaskan bahwa bendungan ini akan menyediakan pasokan air baku sebesar 500 liter per detik untuk Semarang serta masing-masing 250 liter per detik untuk Grobogan dan Demak. 

Tak hanya sebagai sumber air, bendungan ini juga akan mengairi sekitar 4.528 hektar lahan pertanian di wilayah irigasi Jragung, Kabupaten Demak. Fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan intensitas tanam dari sekali menjadi dua hingga tiga kali dalam setahun, yang akan berdampak positif pada produksi pertanian lokal. 

Dalam hal pengendalian banjir, bendungan ini dirancang untuk menurunkan risiko debit banjir secara signifikan di daerah hilir, khususnya Semarang. Dengan sistem pengaturan aliran yang optimal, debit banjir dapat ditekan dari 378.000 meter kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik—penurunan sekitar 45 persen.

“Pembangunan bendungan menjadi sangat penting, inipun merupakan bukti Brantas Abipraya selalu hadir untuk Indonesia dalam mempersiapkan infrastruktur guna mendukung Pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global. Melalui bendungan kita dapat meningkatkan produktifitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” tutup Dian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya