Nasib PSK saat Lokalisasi Sunan Kuning Diubah Jadi Wisata Religi

PSK di lokalisasi Sunan Kuning, Semarang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

Penghuni lokalisasi Sunan Kuning lainnya yang juga terjangkit HIV/AIDS, Ratih mengatakan sulit menjadi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) saat hidup di lingkungan masyarakat.

Amankan Dua PSK di Blok M, Ini Alasan Satpol PP Belum Tangkap Muncikari

Dia yang mengetahui mengidap HIV/AID saat berobat ke dokter pada 2004 silam mengaku kembali ke rumah untuk memulai hidup baru dan rajin memeriksakan dirinya ke dokter sebulan sekali setelah dirinya terjangkit virus tersebut. Namun ketika dia akan menikah, keluarga calon suaminya menolak karena mengetahui dia ODHA meski kekasihnya menerima keadaannya, sehingga pernikahan pun akhirnya batal.

"Di kampung, kabar itu menyebar dari mulut ke mulut, ditambah saya mantan PSK. Wah, berat pokoknya menjalani hidup. Saya kalau keluar rumah merasa dihakimi, apalagi saya sering dengar gunjingan tetangga tentang saya. Pernah saya diteriaki anak hina," tuturnya.

Razia Malam Satpol PP Jaksel di Blok M: Dua Wanita Diduga PSK Diamankan

Dia sempat frustrasi selama satu tahun. Namun keluarga mendukung dan mendorongnya untuk bangkit.

Salah satu pegiat Indonesia AIDS Coallition (IAC) Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Semarang, Widodo bilang yang membunuh ODHA bukan virus HIV/AIDS tapi stigma masyarakat. Itu karena kebanyakan ODHA dijauhi dari pergaulan, bahkan ada yang dihina hingga diusir keluarga sendiri karena malu.  

Dua Wanita Diamankan Satpol PP Saat Gelar Razia PSK di Blok M

"Jika keluarga tidak hadir di saat-saat sulit, bisa saja ODHA akan bunuh diri atau sebagainya," kata dia.

Ubah stigma negatif

Hendi mengatakan salah satu alasan penutupan lokalisasi Sunan Kuning karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Semarang menjadi kota dengan jumlah penduduk yang terjangkit HIV/AIDS paling banyak di Jawa Tengah. Penutupan lokasiliasi ini pun bertujuan meminimalisir persebaran virus HIV. Alasan lainnya, tindakan kriminal yang marak di lokalisasi tersebut, seperti perkelahian, pembunuhan hingga perdagangan manusia.

Terkait penutupan lokalisasi Sunan Kuning, Widodo memandang punya dua sisi mata pisau, antara upaya pengentasan PSK yang berefek baik atau efek negatifnya berupa persebaran PSK yang tidak terkontrol. Karena itu, menurutnya, pemerintah harus memberikan perhatian lebih kepada PSK yang tidak bisa meninggalkan profesinya lantaran imbasnya persebaran HIV/AIDS pun bakal makin sulit dan luas.

"Maka saya berharap pemerintah bisa lebih perhatian lagi usai penutupan nanti," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya