Akibat Corona, Penerbangan ke Destinasi Wisata Diberi Tarif Khusus

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – Pemerintah mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara seluruh penerbangan Indonesia-China yang berlaku mulai hari ini. Langkah ini untuk mencegah masuknya virus Corona ke Indonesia.  

Airlangga Sebut Tembaga RI Masuk AS Bebas Tarif, Ini Alasannya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengaku sudah menyiapkan langkah antisipasi penurunan kunjungan turis ke Indonesia akibat Corona. Salah satunya, Pemerintah akan memberi tarif khusus penerbangan ke destinasi wisata utama seperti Bali dan tujuan wisata utama lainnya. 

“Pemerintah akan dorong penerbangan ke destinasi wisata seperti Bali, Kepri, Batam, Bintan, atau Manado akan diperhitungkan untuk diberi tarif khusus, tarif akan dihitung,” kata Airlangga di Istana Bogor, dikutip Rabu 5 Februari 2020. 

IEU-CEPA Rampung, Airlangga: Disahkan September 2025

Untuk penanganan turis China yang belum sempat pulang, akan diberi fasilitas perpanjangan visa overstay. Setidaknya pemberian visa ini sampai sebulan atau selesainya evaluasi virus Corona.

“Bagi yang mereka belum sempat pulang, pemerintah akan fasilitas perpanjangan visa overstay. Itu yang akan difasilitasi overstay sampai sebulan akan difasilitasi,” ucapnya. 

Kawal Penerbangan Perdana Sriwijaya Air ke Wamena, Wamendagri Ribka Harap Berdampak terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Pemerintah pun, lanjut dia, akan membuat saluran telepon atau hotline antisipasi virus Corona di sembilan Kementerian. Mulai dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, BPOM hingga Bea Cukai.

Di sisi lain, Pemerintah juga secara tegas melarang impor hewan hidup dari China ke Indonesia. Dia menuturkan, metode transmisi penyakit bisa ditularkan melalui orang ke orang bahkan binatang liar atau wild animal

"Kebijakan pemerintah melarang impor life animal dari China. Kalau ada yang sekarang dikirim ke Indonesia akan kami kembalikan," katanya.

Selain itu, dia menjelaskan pemerintah juga menyiapkan skenario berikutnya terhadap dampaknya ke perekonomian nasional. Dia mengaku akan terus memonitor perkembangannya. 

Menko Airlangga dan Menkeu Sri Mulyani

Sebut Fenomena Rojali-Rohana 'Isu yang Ditiup-tiup', Airlangga Ungkap Data Sebaliknya

Menurutnya fenomena Rojali dan Rohana hanya isu yang dibuat-buat karena faktanya tidak demikian.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2025