Kasus COVID-19 Turun, RSUD Kota Semarang Non Aktifkan 6 Ruang Isolasi

Ilustrasi kamar pasien COVID-19
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Septianda Perdana

VIVA - Angka kasus COVID-19 di Kota Semarang terus mengalami penurunan. Hal itu berimbas pada okupansi ruang perawatan isolasi di beberapa rumah sakit.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Di antaranya RSUD KRMT Wongsonegoro. Dari 10 ruang isolasi yang disiapkan, kini tinggal 4 saja yang dipakai. Sedangkan yang 6 ruang isolasi lainnya kini sudah kosong dan untuk sementara dinonaktifkan.

Menurut Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati, penurunan okupansi tersebut sudah berlangsung sejak Februari hingga sekarang.

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

"Dari 10 ruang isolasi, sekarang tinggal 4 ruang yang dipakai, dan itupun tiap ruang tidak terisi penuh. Jika tiap ruang punya kapasitas 24, maka ada kapasitas 96 bed, sementara saat ini pasien yang dirawat jumlahnya 43 orang," katanya.

Baca juga: Tak Terima Pasien Meninggal Kena COVID, Massa Rusak RSUD Merauke

11 Jemaah Haji di Debarkasi Surabaya Diduga Terpapar Covid-19

Ia menambahkan, angka 43 orang yang dirawat tersebut jauh berkurang dari saat angka kasus tinggi yang bisa mencapai 240 orang yang dirawat. Menurutnya, turunnya angka kasus menunjukkan tingkat kepatuhan masyarakat yang meningkat untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Ada hubungannya dengan kepatuhan masyarakat, semakin disiplin prokesnya maka angka kasus pun turun seperti sekarang," kata Susi.

Dari data yang ada di website resmi https://siagacorona.semarangkota.go.id, per 22 Maret 2021, kasus aktif total di Kota Semarang saat ini ada di angka 271 orang baik yang dirawat di beberapa rumah sakit maupun yang isolasi mandiri. Dari jumlah tersebut, 73 di antaranya merupakan warga luar kota.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025