Mau Balik ke Jawa, Puluhan Santri dari Zona Merah di Jambi Jalani Tes

Puluhan santri di Jambi menjalani tes antigen sebelum kembali ke Ponpes di Jawa.
Sumber :
  • VIVA/ Syarifuddin Nasution.

VIVA - Puluhan santri di zona merah COVID-19 tepatnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, dirapid antigen saat mau balik ke Pulau Jawa.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Informasi dihimpun VIVA, rapid antigen itu dilakukan secara gratis kepada santri yang jumlahnya 50 orang dengan tujuan agar saat ke pondok pesantren tidak menularkan penyakit.

"Ya benar, kita melakuan itu di Polres secara gratis kepada para santri yang akan berangkat menuntut ilmu ke pondok pesantren di pulau Jawa," kata Kapolres Tanjabbarat, AKBP Guntur Saputro, saat dikonfirmasi, Jumat, 29 Mei 2021.

Santri di Bone Kini Dapat Makan Gratis Tiap Siang, Menteri Agama: Ini Penggerak Ekonomi Rakyat

Baca juga: 398 Santri Asal Kendal Kembali ke Pesantren

Rapid antigen gratis tersebut melibatkan langsung tenaga medis dari Tim Gugus COVID-19 Tanjabbar dengan tujuan meringankan biaya para santri yang akan berangkat dan semua dalam keadaan sehat serta tidak memularkan COVID-19 yang saat ini sangat mengkhawatirkan.

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

"Kita selalu giat sosialisasi kepada masyarakat agar selalu mematuhi Protokol kesehatan, apalagi Kabupaten Tanjabbar saat ini sudah zona merah COVID-19," kata Guntur lagi.

Guntur mengatakan dari hasil pemeriksaan rapid antigen seluruh santri dan pendamping dinyatakan non reaktif dan bebas dari COVID-19 dan para santripun dapat melanjutkan perjalanan menuju pondok tempat mereka menuntut ilmu.

"Kita juga mengimbau kepada para santri dan pendamping agar tetap mematuhi prokes selama perjalanan sehingga pada saat sampai ke tempat tujuan dalam keadaan sehat," katanya.

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025