Muktamar ke-V BEM Pesantren, Santri Diminta Melek Digital dan Bisa Bedakan Informasi Hoaks

Presidium Nasional BEM Pesantren, Muhammad Naqib Abdullah
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Ribuan mahasantri dari seluruh penjuru Nusantara berkumpul dalam sebuah momentum bersejarah yaitu Muktamar ke-V Halaqoh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pesantren Se-Indonesia, yang resmi dibuka hari ini di Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan. Kegiatan ini membawa semangat besar melalui tema: “Revitalisasi Peran Santri dalam Pembangunan Bangsa.”

Santri di Bone Kini Dapat Makan Gratis Tiap Siang, Menteri Agama: Ini Penggerak Ekonomi Rakyat

Sebanyak 315 perguruan tinggi berbasis pesantren turut ambil bagian dalam muktamar ini, menjadi bukti bahwa pesantren kini tak lagi hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga pusat gerakan intelektual dan pemberdayaan generasi muda Islam.

Dalam sambutannya, Muhammad Naqib Abdullah, selaku Presidium Nasional BEM Pesantren, menekankan pentingnya peran mahasantri di era digital.

Akhir Operasi Patuh Lodaya, Polantas Justru Datangi Pesantren! Ini Alasannya

“Mahasantri harus senantiasa ikut aktif dalam perkembangan zaman, harus juga melek dalam digital. Menjadi mahasantri harus bisa membedakan dan memberikan tanggapan antara informasi yang faktual dan informasi yang hoaks,” tegasnya.

BEM KM UGM Keluar dari BEM SI gegara Tak Ada 'Pembatas' ke Penguasa

Muhammad Naqib Abdullah atau pria yang biasa disapa Gus Naqib ini juga mengajak para mahasantri untuk selalu aktif dalam kegiatan nasional dari BEM Pesantren.

“Kegiatan nasional yang wajib dilaksanakan oleh BEM Pesantren se-Indonesia ini ada Muktamar, Mukernas dan Silatnas. Kami berharap kepada seluruh mahasantri untuk tidak absen dalam kegiatan tersebut. Begitu pula, apa bila ada rekanan mahasantri dari perguruan tinggi lain yang belum tergabung BEM Pesantren, boleh untuk diajak dan disampaikan ke pengurus nasional untuk melakukan proses pendataan,” tuturnya. 

Suasana menjadi semakin khidmat ketika Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, H. Abdul Muhaimin Iskandar, secara resmi membuka kegiatan Muktamar.

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pesan kepada para santri seluruh Indonesia untuk terus mendorong kemandirian dan pemberdayaan melalu berbagai sektor.

“Para santri harus terus menggali potensi, memperkuat daya saing, dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” ujarnya.

Lebih dari sekadar forum silaturahmi, Muktamar ini juga menjadi ajang penting bagi keberlangsungan organisasi, karena akan dilangsungkan pemilihan Presidium Nasional BEM Pesantren periode selanjutnya. Proses ini diharapkan dapat melahirkan sosok pemimpin muda yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan akar nilai-nilai pesantren.

Muktamar ke-V ini bukan hanya simbol kebangkitan mahasantri, tetapi juga panggilan bagi generasi muda Islam untuk tampil di garis depan pembangunan bangsa. Mahasantri kini tak hanya bicara tentang kitab dan kajian, tetapi juga tentang masa depan Indonesia yang adil, cerdas, dan beradab.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya