Terkuak, Motif Praka RM dan 2 Prajurit TNI Culik dan Aniaya Pemuda hingga Tewas

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

Jakarta – Praka RM dan dua anggota TNI yang diduga menculik dan menganiaya seorang pemuda bernama Imam Masykur (25) tidak saling kenal.

Aksi Nyata Polisi Militer Denpom II/3 Lampung Bagikan Ratusan Paket Daging Kurban untuk Masyarakat Sumur Putri

Hal itu diungkap Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar. Kata dia, penculikan dan penganiayaan yang dilakukan ketiganya didasari motif uang.

"(Motif) Uang tebusan. Tidak saling kenal," ucap dia kepada wartawan, Senin 28 Agustus 2023.

Pastikan Swasembada Pangan Terwujud, Panglima TNI dan Presiden Prabowo Hadiri Panen Raya Jagung di Kalbar

Dia mengatakan cuma Praka RM yang merupakan Paspampres. Dua lainnya bukan namun tidak dirinci inisialnya.

"Dari kesatuan topografi sama satuan Kodam Iskandar Muda," ujarnya.

Pasukan Khusus TNI dan Singapura Berhasil Sikat Teroris yang Bajak Kapal Tanker di Perairan Batam

Sebelumnya diberitakan, IM (25), seorang warga Bireuen, Aceh meninggal dunia diduga pasca diculik dan disiksa oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden berinisial Praka RM.

Hal ini viral di media sosial. Semisal akun Instagram @rakan_aceh. Akun itu menyebut korban sempat menelepon keluarga dan minta dikirim uang Rp50 juta. Apabila uang telat dikirim, maka korban bakal dibunuh.

Berdasar keterangan, surat penyerahan jenazah diterbitkan oleh Polisi Militer Kodam Jaya/Jayakarta. Praka RM berdinas di kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres.

"Dia melakukan aksi penculikan dan penganiayaan bersama dua temannya," demikian seperti dikutip dari akun tersebut, Minggu 27 Agustus 2023.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay mengatakan kasus itu kini sedang ditangani oleh Pomdam Jaya.

"Saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," ujar Rafael.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya