Dilantik Prabowo Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Bakal Buat Rumah Moderasi

Raffi Ahmad dan Gus Miftah dilantik menjadi Utusan Presiden RI
Sumber :
  • Setpres

Jakarta, VIVA - Presiden Prabowo Subianto mengangkat dan melantik Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa, 22 Oktober 2024. Adapun, salah satu tugas Gus Miftah dari Presiden Prabowo yaitu membangun komunikasi internasional terkait moderasi dan toleransi.

Prabowo: Angka Pengangguran Menurun, Angka Kemiskinan Absolut Turun

Merujuk Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2012, kata dia, salah satu tugas Utusan Khusus Presiden (UKP) itu melaksanakan tugas-tugas yang diperintah oleh Presiden di luar tugas-tugas yang sudah di-back up sama kementerian dan instansi pemerintah yang lainnya.

“Karena bidang saya di kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan ya, enggak jauh-jauh dari itu. Cuma memang ada salah satu tugas yang disampaikan itu adalah membangun komunikasi internasional terkait dengan moderasi dan toleransi,” kata Gus Miftah di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Prabowo Geram Kasus Beras Oplosan: Ini Penipuan, Ini Pidana!

Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, Miftah Maulana Habiburrahman

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Sementara, Gus Miftah menyebut rencananya kantor Utusan Khusus Presiden di Istana sehingga komunikasinya dengan Sekretaris Kabinet dan fasilitasnya dengan Sekretariat Negara. Menurut dia, Utusan Khusus Presiden ini jelas berbeda dengan Penasihat Khusus Presiden yang baru dilantik juga oleh Presiden Prabowo.

Guyon Prabowo ke Menteri: Tak Bisa Bikin Koperasi Merah Putih, Terpaksa Reshuffle

“Beda (Utusan Khusus Presiden dengan Penasihat Khusus Presiden). Jadi kalau Utusan Khusus Presiden itu, setingkat Menteri Negara, kalau di Peraturan Presiden tahun 2012 Nomor 17. Jadi bukan stafsus, tapi Utusan Khusus Presiden,” jelas dia.

Setelah dilantik, Gus Miftah mengatakan soal kerukunan di Indonesia itu menarik dan isu krusial karena begitu banyak perbedaan dengan 17.000 pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa dan 6 agama. Tentunya, kata dia, ini kalau tidak disikapi secara dewasa akan menjadi kurang baik.

“Maka bagaimana upaya kita hari ini adalah menjaga kondusivitas itu, terkait dengan kerukunan. Karena di Dubai, di Uni Emirat Arab, moderasi itu tidak hanya Utusan Khusus Presiden, tapi bentuknya kementerian. Mudah-mudahan situasi bangsa ini terbaik-baik saja, sehingga tidak ada gangguan soal toleransi dan moderasi. Salah satunya mungkin akan membuat semacam rumah moderasi. Kita akan belanja masalah dahulu,” pungkasnya.

Juru bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat

Viral Eks TNI AL Minta Pulang Usai Gabung Tentara Rusia, Begini Respons Kemlu

Beredar di media sosial video eks marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara yang ingin pulang dan kembali menjadi WNI usai bergabung menjadi tentara Rusia.

img_title
VIVA.co.id
22 Juli 2025