Dirjen Anggaran Kemenkeu jadi Tersangka, Pakar: Era Prabowo Ingin Tunjukkan Tekad Penegakan Hukum

Tahanan KPK diborgol (foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jakarta, VIVA - Kejaksaan Agung atau Kejagung telah menetapkan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata jadi tersangka kasus dugaan korupsi Asuransi Jiwasraya. Status Isa juga sudah ditahan Kejagung.

Kronologi Lengkap Ribut Parkir RSUD Tangsel: 31 Anggota Ormas PP Jadi Tersangka, Pentolannya Diburu Polisi

Pakar hukum pidana Teuku Nasrullah menilai era pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto ingin menunjukkan tekad dan semangat dalam urusan penegakan hukum. Kata dia, sejak awal menjabat sebagai RI-1, Prabowo sudah memperlihatkan tekad dan semangat yang luar biasa soal penegakan hukum.

Dia mengatakan demikian karena diperlihatkan dari berbagai pengungkapan kasus korupsi dengan berani menetapkan tersangka tanpa pandang bulu. Contoh terbaru adalah status tersangka Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa  Rachmatarwata.

15 Mahasiswa yang Demo di Balai Kota Jakarta jadi Tersangka

Baca Juga: Penampakan Dirjen Kemenkeu Jadi Tersangka Kasus Korupsi Jiwasraya, Langsung Ditahan!

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Photo :
  • Biro Setpres
BMKG Lapor Polisi Buntut Lahan Diduduki Grib Jaya di Tangsel

Lalu, ia menyebut ada penggeledahan rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno oleh KPK. Pun, kebijakan pencabutan izin lahan sawit ilegal hingga pengambilalihan pengelolaan Hotel Sultan oleh pemerintah  yang selama bertahun-tahun tidak selesai.

“Beberapa langkah berani tersebut, hanya membuktikan sebagian tekad Pak Prabowo Subianto dari niat dan semangatnya yang luar biasa dan membara itu beliau tunjukkan ke publik,” kata Nasrullah kepada wartawan, Minggu, 9 Februari 2025.

Menurut dia, Prabowo memiliki standar yang tinggi. Maka itu, menruut dia, orang-orang terdekat sampai para pembantu Prabowo di kabinet pemerintahan juga mesti memiliki tekad dan semangat yang sama seperti Prabowo.

“Pembantunya punya integrasi yang tinggi untuk menjaga marwah beliau, tidak tercela, loyal, dan tidak menikam beliau di belakang," ujarnya.

Dia mengingatkan agar jangan sampai hanya jor-joran program 100 hari tapi selanjutnya loyo. Nasrullah mengngatkan mesti ada langkah yang berkelanjutan usai 100 hari pertama.

"Program tersebut disusun sedemikian rupa sehingga berkelanjutan secara terorganisir,” tutur Nasrullah.

Pun, dia menaruh harapan agar para pembantu Prabowo bisa tampil seperti Prabowo, dengan niat baik yang sama dan seirama. Ia menuturkan Prabowo punya tekad dengan niat luhur dan mulia untuk memajukan dan memakmurkan Indonesia, serta menciptakan keadilan. 

"Menciptakan keadilan di semua sektor, memotong mata rantai perdagangan, monopoli dan konglomerasi jahat yang sudah menggila,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya