Dua Faktor Penyebab Kekerasan Terhadap Perempuan-Anak, Pola Asuh Kurang Baik dan Penggunaan Gadget Tak Terkontrol

Peluncuran gerakan 'Ramadan Ramah Anak'
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Pemerintah terus berupaya mengatasi permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan pendekatan yang lebih komprehensif. Salah satu langkah terbaru adalah peluncuran gerakan 'Ramadan Ramah Anak', sebuah inisiatif yang diinisiasi oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) bersama enam kementerian lainnya.

Sekolah Rakyat Launching Akhir Juli 2025, Makan Siswa Ditanggung Negara 3 Kali Sehari

Menteri PPPA, Arifah Fauzi, dalam pernyataannya menyebutkan bahwa gerakan ini berangkat dari analisis internal kementerian yang menunjukkan dua faktor utama penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik sebagai korban maupun pelaku. Dua faktor tersebut adalah pola asuh dalam keluarga yang belum optimal serta penggunaan gadget yang tidak bijaksana.

“Kami melihat bahwa kekerasan yang dialami perempuan dan anak, serta yang dilakukan oleh anak sendiri, banyak berakar pada pola asuh yang kurang baik di dalam keluarga serta penggunaan gawai yang tidak terkontrol,” ujar Arifah dalam pernyataannya, Kamis 5 Maret 2025.

Polda Sumut Bilang Perempuan dalam Mobil Dinas Propam Polres Tapsel yang Terlibat Tabrak Lari adalah Guru Anak Polisi

Bulan Ramadan dipilih sebagai momentum strategis untuk memulai gerakan ini karena momen ini merupakan waktu refleksi bagi keluarga, terutama orang tua, dalam meninjau kembali pola asuh mereka terhadap anak-anak.

Masih Libur Sekolah, Yuk Ajak Anak Belajar Bikin Sushi Hingga Ikut Lomba Mewarnai

Gerakan ini mendorong orang tua untuk melakukan introspeksi, memastikan bahwa pola asuh yang diterapkan sudah mendukung tumbuh kembang anak dengan baik, serta membatasi penggunaan gadget yang berlebihan di kalangan anak-anak.

“Kami ingin mengajak orang tua untuk melihat kembali, apakah pola asuh terhadap anak-anaknya sudah semakin baik, serta mulai menerapkan pembatasan penggunaan gadget agar anak-anak lebih banyak berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan,” tambahnya.

Gerakan 'Ramadan Ramah Anak' merupakan hasil kerja sama antara berbagai kementerian dan lembaga negara, antara lain Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Komunikasi dan Digital serta Kantor Staf Kepresidenan.

Menteri PPPA menekankan bahwa kolaborasi lintas kementerian ini merupakan bentuk sinergi yang sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya kerja sama dalam membangun Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

“Sebagaimana yang diamanatkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, kami harus selalu berkolaborasi, bersinergi, dan bekerja sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” jelas Arifah.

Melalui gerakan ini, diharapkan masyarakat, terutama keluarga, dapat lebih sadar akan pentingnya pola asuh yang positif serta dampak dari penggunaan gadget yang tidak terkontrol terhadap perkembangan anak.

Dengan pendekatan yang berbasis keluarga dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh dalam lingkungan yang lebih aman, sehat, dan mendukung untuk mencapai generasi emas di tahun 2045.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya