DPR Minta Penegak Hukum Selidiki Dugaan Pengoplosan Beras: Cederai Swasembada Pangan Prabowo

Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan
Sumber :
  • DPR RI

Jakarta, VIVA - Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan menyoroti dugaan praktik pengoplosan beras yang viral di media sosial karena berpotensi merugikan konsumen, dan mencoreng upaya Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga ketahanan pangan. Menurut dia, pemerintah sedang berupaya meningkatkan produksi dalam negeri dan menekan ketergantungan pada impor.

Kementan Catat Serapan Beras Lokal Capai 2,3 Juta Ton, Tertinggi Sejak 57 Tahun

“Praktik seperti ini bukan hanya tindakan kecurangan yang merugikan rakyat, tetapi juga mencederai semangat swasembada pangan yang tengah dibangun oleh Pemerintahan Presiden Prabowo. Kita sedang berupaya keras untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan menekan ketergantungan pada impor, tetapi tindakan seperti ini justru melemahkan kepercayaan publik terhadap sistem distribusi pangan nasional,” kata Johan dikutip pada Rabu, 5 Maret 2025.

Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan

Photo :
  • DPR RI
Serapan Beras BULOG Jatim Tembus Setengah Juta Ton

Kata dia, praktik pengoplosan beras juga berpotensi masuk dalam ranah korupsi dan manipulasi tata niaga pangan. Selain itu, lanjut dia, tentu saja bertentangan dengan visi Presiden Prabowo dalam menegakkan transparansi dan pemberantasan korupsi di sektor pangan.

“Presiden Prabowo sudah jelas menyatakan komitmennya untuk memperbaiki sistem pangan nasional dan memberantas segala bentuk mafia pangan yang merugikan rakyat. Jika pengoplosan ini dibiarkan, maka kita sama saja memberi ruang bagi oknum yang ingin mempermainkan kebijakan pangan dengan cara yang curang dan tidak bertanggung jawab,” tegas Johan.

Brantas Abipraya Dukung Swasembada Pangan Lewat Pembangunan Bendungan

Maka dari itu, Johan mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penyelidikan dan menindak tegas pihak yang diduga terlibat dalam praktik pengoplosan beras ini. Selain itu, Satgas Pangan dan Kementerian Perdagangan juga harus aktif melakukan pengawasan terhadap distribusi beras di lapangan.

“Kami di Komisi IV akan mengawal persoalan ini. Aparat harus segera bertindak dan memastikan bahwa tidak ada celah bagi oknum yang mencoba mengambil keuntungan dengan cara-cara kotor seperti ini. Kita tidak ingin masyarakat menjadi korban dari permainan harga dan kualitas pangan yang tidak bertanggung jawab,” jelas Johan.

Di samping itu, Johan juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada dan proaktif melaporkan jika menemukan indikasi kecurangan dalam distribusi pangan. Sebab, kata dia, jangan biarkan oknum merusak kepercayaan terhadap kedaulatan pangan.

“Swasembada pangan hanya bisa terwujud jika semua pihak baik pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, sama-sama menjaga integritas dalam tata kelola pangan. Jangan biarkan ulah segelintir oknum merusak kepercayaan kita terhadap kedaulatan pangan yang sedang kita bangun bersama,” pungkasnya.

Panen bawang merah.

Daftar Harga Pangan 28 Mei 2025: Cabai, Bawang hingga Daging Turun

Harga rata-rata komoditas pangan mengalami penurunan pada hari ini Rabu, 28 Mei 2025.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2025