Respons Bahlil Lahadalia Terkait Polemik Disertasinya di UI

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, merespons putusan Universitas Indonesia atau UI yang meminta dirinya menyampaikan permintaan maaf buntut polemik disertasi.

Bahlil Sebut Peluang Investasi Pengadaan Listrik 2025-2034 Capai Rp2.967,4 Triliun

Bahlil selaku mahasiswa menyatakan, menghormati seluruh keputusan yang dikeluarkan oleh UI tersebut.

"Saya belum, yang saya tahu cuma ini ya, saya menghargai apapun yang diputuskan oleh UI ya karena saya kan sebagai mahasiswa," kata Menteri ESDM Bahlil, kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu, 8 Maret 2025.

Kata Bahlil soal Diskon Tarif Listrik 50 Persen di Bulan Juni-Juli 2025

Bahlil mengaku baru mengetahui dirinya diminta memperbaiki disertasi dari media massa. Dia pun menegaskan, akan mengikuti keputusan tersebut dan melakukan perbaikan.

"Dan saya nanti membaca dulu melihat apa kira-kira yang harus dilakukan, tapi yang saya tau aja dari media juga yaitu adalah melakukan perbaikan dan memang sejak saya ujian terbuka dinyatakan belum selesai langsung karena harus ada perbaikan," jelas Ketua Umum Partai Golkar itu.

Prabowo Approves 18 Downstream Projects Worth IDR 720 Trillion

"Dan perbaikan saya masih berproses," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan, Rektor UI Heri Hermansyah menyatakan pihaknya memutuskan untuk melakukan pembinaan terhadap pihak-pihak yang terlibat dengan kasus disertasi Bahlil Lahadalia.

"Di pertemuan pada empat organ UI, kemudian memutuskan untuk melakukan pembinaan kepada promotor, co-promotor, direktur, kepala program studi, dan juga mahasiswa yang terkait, sesuai dengan tingkat pelanggaran akademik dan etik yang dilakukan secara proporsional," kata Heri.

Dengan memperhatikan kearifan akademik, semangat perbaikan institusi, dan menjaga integritas akademik, lanjut Heri, pembinaan tersebut dilakukan mulai dari penundaan kenaikan pangkat untuk jangka waktu tertentu, permintaan permohonan maaf pada civitas akademik, juga peningkatan kualitas disertasi dan publikasi ilmiah.

Ia menegaskan, UI sebagai institusi pendidikan tinggi yang menjunjung tinggi integritas akademi memiliki kewajiban moral dan etis untuk menjaga standar akademik yang telah dibangun bersama.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya