Biang Kerok Banjir Bekasi, Menteri LH Segel Royal Tulip Resort and Golf hingga Summarecon Bogor

Menteri LH Hanif Faisol dan Menko Pangan Zulkifli Hasan saat memasang plang pelanggaran di Summarecon Bogor. VIVA/Muhammad AR
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyegel dua bangunan di kawasan Perumahan Summarecon, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis 13 Maret 2025, karena dinilai melanggar aturan tata ruang yang berdampak pada rusaknya lingkungan.

Zulhas Sebut Udang yang Terkontaminasi Radioaktif Aman Dikonsumsi, Tere Liye: Coba Makan Pak!

Dua bangunan yang disegel tersebut adalah Royal Tulip Gunung Geulis Resort and Golf serta proyek Perumahan Summarecon Bogor.

Menteri Hanif mengatakan terjadi perubahan signifikan dalam pemanfaatan ruang di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Bekasi yang berada di kawasan Puncak, Bogor.

Zulhas Ungkap Kasus Udang Terkontaminasi Radioaktif dari Pabrik Baja Cikande

"Kejadian banjir itu membuat kita melakukan evaluasi total terkait landskap yang ada di DAS Bekasi, seluas 145 ribu hektar dan kita ada di segmen Puncak seluas 28 ribu hektar, ini terjadi perubahan tata ruang yang cukup signifikan, dari jumlah itu ada 12.500 hektar yang merupakan daerah dengan fungsi pelindungan ekosistem di bawahnya dan kawasan bencana," kata Hanif.

Hotel Royal Tulip Gunung Geulis

Photo :
  • Viva.co.id/Isra Berlian

Menko Zulhas Pastikan Kasus Udang Terkontaminasi Radioaktif Tak Nyebar ke Rantai Pasok RI

Hanif menjelaskan, pada 2022 fungsi lahan diubah menjadi pemukiman perumahan pertanian hingga industri tambang, dari 145.000 hektar hutannya hanya tersisa 4000 hektar atau sekitar 3,3 persen.

"Padahal hutan itu minimal 30 persen sehingga menurut kita area ini harus di evaluasi total, langkah sistematis dan stuktural untuk mengembalikan das hulu menjadi sangat penting lebih dari 28 ribu hektar ini lah maka ada 145 ribu yang menjadi tanggung jawab DAS hulunya ini, sehingga DAS hulu harus kembali, dengan langkah langkah melakukan pengawasan yang dilakukan," jelasnya.

Melihat kondisi in, pemerintah lanjut Hanif, memutuskan untuk menghentikan sementara pembangunan proyek perumahan tersebut guna dilakukan evaluasi dan penyelidikan lebih lanjut.

"Pembangunan kami hentikan sementara untuk evaluasi menyeluruh bersama para ahli. Kami akan mengembalikan fungsi lahan sebagaimana mestinya,” ujar Hanif.

Dalam penyegelan ini, Hanif didampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan yang menyampaikan keinginan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan indonesia maju tahun 2045.

"Landasan paling penting lingkungannya harus kokoh, sehingga pak Presiden menyampaikan ingin menegakan aturan ini tanpa pandang bulu, sehingga dengan demikian kita lakukan langkah-langkah evaluasi penggunaan landskap di atas sini," kata Hanif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya