Eka Gumilar Temui Haikal Hasan, BPJPH dan Rekat Cinta Indonesia Kolaborasi Program Sertifikasi Halal
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bekerja sama dengan Yayasan Rekat Cinta Indonesia terkait edukasi dan promosi bidang produk halal. Kerja sama dengan melakukan pendatanganan MoU itu berlangsung di kantor BPJH, Senin kemarin.
Dalam kerja sama itu dihadiri langsung Kepala BPJPH Haikal Hasan dan Eka Gumilar selaku Ketua Yayasan Rekat Cinta Indonesia.
Kepala Deputi Kemitraan dan Standarisasi Halal BPJPH, ABD Syakur mengatakan Yayasan Rekat Cinta Indonesia bisa membantu pihaknya untuk melakukan edukasi dan sosiasialisasi terkait pentingnya sertifikasi halal untuk pengembangan perekonomian masyarakat.
“Ini tadi MoU untuk kolaborasi sosialisasi jaminan produk halal dengan Yayasan Rekat Cinta Indonesia,” kata Syakur, dalam keterangannya dikutip pada Selasa, 25 Maret 2025.
Menurut Syakur, kerja sama dengan Rekat Cinta Indonesia cukup strategis. Sebab, diharapkan bisa mensosialisakan tentang pentingnya sertifikasi halal, baik ke provinsi, kabupaten/kota dan bahkan ke luar negeri.
Sertifikasi Halal UMKM
- bpjph.halal.id
Yayasan Rekat Cinta Indonesia sejauh ini punya jaringan cukup kuat. “Ini dukungan bagi kami untuk mencapai terget program sertifikasi kita setiap tahun,” katanya.
Pun, Syakur menekankan pihaknya menargetkan sertifikasi produk halal mencapai 3,5 juta untuk tahun 2025. Dijelaskan dia, target itu bisa terwujud jika dibantu oleh berbagai pihak termasuk Rekat Cinta Indonesia.
“Yayasan Rekat Cinta Indonesia ini bisa nasional dan internasional jika sudah mendirikan RPH. RPH itu ada dua, ada Pratama dan utama. Yang utama itu yang bisa melakukan audit terhadap barang-barang yang nasional dan internasional kalau itu didukung oleh sarana dan prasarana,” tambahnya.
Sementara, Ketua Pengawas Yayasan Rekat Cinta Indonesia, Heikal Safar menambahkan pihaknya siap membantu BPJH untuk mensukseskan target 3,5 juta produk halal. Ia menurutkan pihaknya akan seoptimal mungkin akan menggunakan jaringan yang berada di setiap kabupaten, kota, provinsi.
"Kalau itu dijalankan bersama sama itu insya Allah hasilnya lebih optimal,” katanya.
Heikal mengatakan pihaknya selama ini sudah memiliki pengalaman. Tak hanya di dalam tapi juga di luar negeri.
Ia bilang mitra Rekat Indonesia Raya dan yayasan Rekat Cinta Indonesia sudah memiliki jaringan di manca negara. Pun, Rekat Cinta Indonesia juga punya tempat sendiri untuk balai latihan yang bisa lebih dimaksimalkan.
“Termasuk di luar negeri karena kita sudah memiliki jaringan di banyak negara. Sehingga ini membantu Rekat dalam mengawasi seririfkasi halal dari setiap barang yang masuk ke wilayah Indonesia,” jelas Heikal.
Rekat Cinta Indonesia akan bekerja mulai setelah hari raya Idul Fitri 2025. Saat ini, masih dilakukan kordinasi dengan berbagai pihak.
“Habis lebaran segera jalan, minggu-minggu ini kita koordinasi dulu karena tim kita profesional. Kita punya tim ahli dan lengkap,” ujar Heikal.