Anindya Bakrie: Peru Bakal Belajar Pengembangan dan Sertifikasi Produk Halal dari RI

Kadin Indonesia, IP-CEPA
Sumber :
  • [Mohammad Yudha Prasetya]

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, pemerintah Peru bakal belajar ke Indonesia dalam hal pengembangan produk-produk dan sertifikasi halal.

Pacu Transformasi, Kadin dan Asosiasi Logistik Dorong Konektivitas Regional

Hal itu diutarakan Anindya usai menerima kunjungan Presiden Peru, Dina Boluarte, dalam acara "Indonesia-Peru Business Forum 2025" yang digelar di Menara Kadin Indonesia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Jadi tadi kita juga bicara banyak mengenai produk halal. Dari mereka menginginkan Indonesia menjadi pusat untuk mensertifikasi produk halal dan juga mensosialisasikannya," kata Anindya, Senin, 11 Agustus 2025.

Perenang Muda Indonesia Liquor Harrison Andoko Raih Beasiswa Student-Athlete ke University of Indianapolis

Anindya Bakrie at MKI - RI-Peru

Photo :
  • [Mohammad Yudha Prasetya]

Dalam konteks tersebut, Anindya mengaku bahwa Kadin Indonesia juga telah membuka diri untuk menjadi penyambung antara Pemerintah Peru dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), dalam melakukan pelatihan dan sertifikasi halal tersebut.

Mendagri Imbau Pemerintah Daerah Dukung UMKM Urus Sertifikasi Halal

"Nah, di sini Kadin bisa banyak berperan karena kita bekerjasama dengan Badan (Penyelenggara Jaminan Produk) Halal, supaya sertifikasinya baik, pelatihannya baik, dan bisa kerjasama dengan mereka," ujarnya.

Selain itu, Anindya juga mengaku bahwa pembicaraan dengan Presiden Dina juga membahas soal investasi dari Indonesia di Peru. Ternyata, terdapat perusahaan produsen mie instan asal Indonesia yang telah membangun pabrik di Peru. Kemudian, ada pula investasi Freeport di Peru, yang disebut Anindya sebagai bagian dari mitra Indonesia. Lalu ada juga ekspor palm oil dari perusahaan Indonesia yang dikirim ke Peru.

"Tadi kita juga bicara mengenai investasi, yang ternyata lumayan juga dari Indonesia di sana. Seperti perusahaan yang membuat instant noodles atau mie instan, dan yang kedua tadi ada yang mengirim barang palm oil," kata Anindya.

"Dan ternyata perusahaan seperti perusahaan Pak Toni Wenas, Freeport, juga sudah ada investasi di sana. Kan gimana juga Freeport itu kan mitra bagi Indonesia. Dan di Peru itu kedua terbesar untuk copper dan gold tentunya di Latin America," ujarnya. 

Ketum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Selain itu, lanjut Anindya, Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Pangan Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya, juga turut membahas soal sektor perikanan dan akuakultur bersama Presiden Dina. Dimana, Peru merupakan negara kedua di dunia yang berhasil dalam mengembangkan kedua sektor tersebut selain China.

"Jadi kalau di sana (Peru) itu makannya banyak ikan-ikan mentah dan lain-lain. Nah, itu karena segar sekali dan itu juga Peru kan di Pasifik. Jadi dengan APEC itu bisa kerjasama lalu juga dengan Pacific Alliance," kata Anindya.

"Maka semua ini adalah tanda bahwa memang Kadin dan pemerintah selalu bersama-sama, untuk memastikan bukan saja diplomasinya jalan, tapi implementasinya juga bergerak," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya