Kunjungi Kamboja, Polri Temukan Banyak WNI Kerja di Industri Judi Online

Ilustrasi judi online.
Sumber :
  • istockphoto.com

Jakarta, VIVA - Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri ke Kamboja bicara perihal mengatasi permasalahan judi online (judol) sampai online scam yang kerap menimpa warga negara Indonesia (WNI). 

Cak Imin soal Dana Bansos Dipakai Judi Online: Ini Bukan Fenomena Baru

"Banyak kami dapati WNI yang bekerja pada industri online yang di Indonesia dilarang (Gambling Online, Scamming Online, Phising, Cracking)," kata Sekretaris NCB Interpol Divisi Hubinter Polri, Brigadir Jenderal Polisi Untung Widyatmoko pada Senin, 14 April 2025. 

Ilustrasi Judi Online

Photo :
  • Pexels.com
Menko Cak Imin: Rekening Penerima Bansos Terindikasi Judol Langsung Ditutup

Pertemuan dipimpin Kepala Divisi Hubinter Polri, Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti. Kemudian, dari pihak Cambodia National Police (CNP) dipimpin MajGen Pheanuk Kolkomar, selaku Deputy Chief of Staff Cambodia National Police.

Adapun, pertemuan dihadiri juga pihak KBRI Phnom Penh serta International Cooperation CNP. Kegiatan dimulai sejak 7 sampai 13 April 2025 di Phnom Penh, Poipet, Bavet dan Sihanokville.

Poin Krusial RUU KUHAP, Jamin Tak Bikin Polisi Powerful hingga Hak Perlindungan Tersangka

Untung menambahkan, Polri dan CNP punya kesamaan perspektif guna memberantas kejahatan transnasional pada regional kawasan Asean di bawah payung Aseanapol dan Interpol.

"Terkait upaya pencegahan kejahatan transnasional dilakukan kesepakatan untuk saling bertukar informasi dan pencegahan kedatangan para pelaku operator, serta upaya penyelamatan WNI yang menjadi korban dari industri scamming," kata dia lagi.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Polisi Helfi Assegaf

Polisi Telah Periksa 22 Saksi Terkait Kasus Beras Oplosan, Ada Perusahaan hingga Pemilik Merek

Satgas Pangan Polri mengatakan telah memeriksa sebanyak 22 saksi terkait dugaan kasus beras oplosan.

img_title
VIVA.co.id
15 Juli 2025