TNI AL Nunggak Bayar BBM ke Pertamina, Mabes TNI: Kurang Anggaran

Kapuspen TNI Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi.
Sumber :
  • Antara FOTO

Jakarta, VIVA - Mabes TNI angkat bicara soal TNI AL yang memiliki tunggakan pembayaran bahan bakar minyak (BBM) kepada PT. Pertamina yang mencapai triliunan rupiah.

Tiket Eco Run sold Out! Saatnya Kontribusi Gaya Hidup Berkelanjutan di Energizing Music Festival

"Anggaran yang tersedia tidak mencukupi atau kurang untuk menutupi semua kebutuhan operasional," kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi pada Selasa, 29 April 2025.

Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi

Photo :
  • Puspen TNI
Pertamina Bawa Kopi Petani Kamojang Tembus Pasar Asia dan Eropa dengan Teknologi 'Geothermal Dry House'

Dirinya menjelaskan, anggaran untuk kebutuhan bahan bakar TNI AL pada prinsipnya telah dialokasikan setiap tahun melalui mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dia mengungkap lagi, menurut penjelasan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali di hadapan Komisi I DPR RI, pada Senin, 28 April 2025, lalu.

Tangki BBM Pertamina di Luwu Terbakar, Dua Orang Terluka! Polisi Turun Tangan

"Nilai anggaran yang tersedia tidak mencukupi, atau kurang untuk menutupi seluruh kebutuhan operasional di lapangan dihadapkan dengan luasnya wilayah negara RI yang harus diamankan. Hal ini menyebabkan terjadinya akumulasi tunggakan pembayaran kepada Pertamina," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, keterbatasan anggaran tersebut berdampak langsung terhadap kelancaran operasi dan kesiapsiagaan unsur-unsur laut. Katanya, Mabes TNI tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebutuhan dan realisasi anggaran operasional ketiga matra.

"Untuk memastikan kesinambungan operasional, terutama di tengah perubahan dinamika ancaman, serta faktor Geodemokonsos NKRI," ujarnya.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu

Wamen Investasi Bongkar Strategi Indonesia Bakal Jadi ‘Intermediary Country’ untuk Hadapi Tarif Trump

Wamen Investasi dan Hilirisasi membongkar strategi Indonesia di balik kesepakatan tarif resiprokal Indonesia-Amerika Serikat yang sempat menjadi perdebatan publik.

img_title
VIVA.co.id
23 Juli 2025