Proses Visa Haji Reguler 2025 Dikebut, Lebih dari 180 Ribu Sudah Terbit
- MCH 2025
Jakarta, VIVA – Proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) reguler 1446 H/2025 M telah rampung. Kini, Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) mengalihkan fokus pada pengurusan visa jemaah haji.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri, Muhammad Zain, menyampaikan bahwa hingga saat ini lebih dari 180 ribu visa jemaah haji reguler telah diterbitkan.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain
- Istimewa/Humas Kemenag
“Alhamdulillah, saya cek pagi ini, visa yang sudah terbit sudah mencapai 187.773 jemaah. Kita masih terus kebut untuk proses pemvisaan ini sehingga diharapkan bisa segera selesai,” sebut Muhammad Zain di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).dilansir dari laman Kemenag.
Ia menambahkan, jumlah permohonan visa yang telah diajukan sebenarnya mencapai lebih dari 192 ribu.
“Untuk request visa yang diajukan sebenarnya sudah mencapai 192.551. Kita masih menunggu approval dari otoritas Arab Saudi sembari memproses pengajuan sisanya,” sambung Muhammad Zain.
Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 221.000 orang, yang terdiri dari 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus. Dari total kuota reguler, rinciannya meliputi:
- 190.897 jemaah haji reguler sesuai urutan porsi,
- 10.166 jemaah prioritas lanjut usia,
- 685 pembimbing ibadah dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU),
- 1.572 petugas haji daerah (PHD).
- “Kita harap penerbitan visa berjalan lancar dan bisa selesai sesuai target,” sebut Muhammad Zain.
Sementara itu, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag telah menetapkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H. Jemaah Indonesia gelombang pertama akan mulai diberangkatkan secara bertahap ke Madinah pada 2–16 Mei 2025. Sedangkan gelombang kedua akan diberangkatkan ke Jeddah pada 17–31 Mei 2025.
Menag: Tak Lagi Urus Haji, Kemenag Bisa Fokus Tugas Lain yang Tak Kalah Penting
Menag menilai hal tersebut sebagai peluang bagi Kementerian Agama untuk lebih berkonsentrasi pada tugas-tugas keagamaan lainnya yang tak kalah penting.
