Langkah Khofifah Siapkan Puluhan Ribu Beasiswa Sekolah Dinilai Demi Pemerataan Pendidikan di Jatim

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan)
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa terus memperkuat pemerataan pendidikan di Jatim. Langkah itu Khofifah jalankan salah satunya dengan pemberian puluhan ribu beasiswa pendidikan. 

Pengamat Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jejen Musfah mengatakan, pemberian beasiswa tersebut bisa mendorong akses pendidikan lebih mudah terjangkau. Karenanya, ia menilai langkah Khofifah tersebut bisa menjadi terobosan majunya pendidikan bagi masyarakat miskin di Jatim. 

"Siswa bisa memilih sekolah di sekitar rumah sehingga tidak perlu transportasi," kata Jejen, pada Senin 5 Mei 2025.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan)

Photo :
  • Istimewa

Di samping itu, Jejen menekankan, dengan beasiswa yang merata sampai ke pelosok Jatim, bisa mempermudah akses ke sekolah. Hal itu bertujuan menjaga kebugaran para siswa agar bisa maksimal menyerap materi belajar.

"Mereka juga tidak kelelahan belajar," tambahnya. 

Kendati demikian, selain memberikan beasiswa, Jejen mengakui dukungan dari orang tua tidak kalah penting. Oleh karena itu, ia menilai dengan adanya dukungan moril dan materiil berpotensi mencetak siswa unggul dan berprestasi.

"Dukungan orangtua juga penting mencetak siswa unggul," tutup Jejen.

PNM Beri Fasilitas Sekolah Kejar Paket Gratis untuk Keluarga Nasabah PNM Mekaar

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jatim menyediakan 40 ribu kuota beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau bagi calon peserta didik baru yang tidak lolos masuk di SMA/SMK negeri pada tahun ajaran 2025. Khofifah menegaskan program ini bertujuan untuk memastikan tidak ada lagi anak-anak di Jatim yang putus sekolah hanya karena tidak diterima di sekolah negeri atau terkendala biaya pendidikan.

Indikator: Kinerja Pemprov Jatim Kepemimpinan Khofifah di Atas Pramono Anung dan Dedi Mulyadi
Anggota Komisi X DPR RI, Sabam Sinaga

Siswa SD Riau Tewas karena Dibully, Sabam Sinaga Dorong Penyediaan Guru Agama Minoritas di Sekolah

Kasus meninggalnya seorang siswa SD berusia 8 tahun di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, akibat dugaan perundungan oleh kakak kelasnya, telah mengguncang dunia pendidikan.

img_title
VIVA.co.id
31 Mei 2025