Ratusan Driver Minta Formalisasi Ojol Dihentikan: Kami Mitra Bukan Buruh

Demo Driver Ojol di Kemnaker (Doc: Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

"Jadi, iming-iming mengenai THR yang disampaikan Menaker menuai polemik dan kegaduhan di internal pengemudi daring," tegas mereka.

10 Juta Warga RI Cari Kerja, Daftar Soft Skill Ini Bisa Jadi 'Penyelamat Karier' Anda

Menurut para pengemudi, Bonus Hari Raya (BHR) yang selama ini diterima merupakan insentif tambahan, bukan THR sebagaimana diatur dalam hukum ketenagakerjaan. Namun kini, BHR justru dinilai membebani karena dikaitkan dengan program-program baru dari aplikator.

"Sebab itu, kami bersama-sama komunitas ojol lain dalam KON menyampaikan, hentikan eksploitasi dan komersialisasi ojol oleh elite politik tertentu dan kelompok buruh. Kemnaker juga harus bertanggung jawab atas dampak BHR yang semakin mencekik leher para mitra driver, karena program-program dari aplikator."

Komunitas Ojol Usul Kebijakan Transportasi Online Berbasis Data, Sarmuji Tegaskan Ini

Salah satu tuntutan yang paling vokal adalah desakan kepada pemerintah agar segera memanggil manajemen Grab terkait program Grab Hemat, yang dinilai memberatkan para mitra.

Dasco: DPR Akan Buat UU Tenaga Kerja Baru Sesuai Putusan MK

"Dampaknya besar [Grab Hemat]. Komisi 20% tetap, tapi sekarang ada potongan tambahan per orderan kalau ikut program Grab Hemat, antara Rp3.000–Rp20.000. Kalau tidak ikut Grab Hemat, tidak dapat orderan. Ini yang menyakitkan teman-teman di lapangan," tutur Mohammad.

Ilustrasi manajemen data / Artificial Intelligence (AI).

Krisis Pasar Kerja Bukan Cuma Gara-gara AI, Ini Faktor Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai

Meski AI ramai dibicarakan, riset Yale menunjukkan pasar kerja belum terguncang. Faktor ekonomi, inflasi, dan restrukturisasi tetap jadi penyebab utama.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2025