Yahukimo Mencekam, Pasukan Elite Polri Baku Tembak dengan KKB saat Evakuasi Korban Pembantaian
- Aman Hasibuan - Dok Satgas Damai Cartenz
Yahukimo, VIVA – Suasana mencekam meliputi Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Pasukan elite Polri Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz terlibat baku tembak sengit dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat hendak mengevakuasi korban pembantaian brutal.
Kontak tembak pecah ketika Satgas mencoba menjangkau lokasi lima warga sipil yang tewas dibantai KKB. Berdasar informasi menyebut masih ada tiga jenazah lain yang diduga jadi korban keganasan kelompok bersenjata tersebut.
“Kami mendapat informasi ada tiga jenazah lagi yang menjadi korban. Tapi sampai sekarang tim belum bisa menembus lokasi karena kontak tembak dan faktor cuaca,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, Kamis, 25 September 2025.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani
- Foe Peace/VIVA
Tak hanya serangan KKB, hujan deras juga membuat misi penyelamatan terpaksa dihentikan. “Hujan sangat lebat, akhirnya evakuasi kami tunda,” kata Faizal.
Sebelumnya diberitakan, aksi brutal kembali dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Dalam dua hari berturut-turut, kelompok pimpinan Elkius Kobak menyerang pekerja tambang emas di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
Akiba hal itu, sedikitnya lima warga sipil tewas mengenaskan. Serangan pertama terjadi pada Minggu malam, 20 September 2025. Seorang saksi berinisial DA menemukan dua pekerja tambang sudah tak bernyawa di Jalan Poros Kampung Bingki. Kedua korban diduga diserang saat dalam perjalanan.
“Mengetahui insiden tersebut, sejumlah penambang berencana menuju Dekai untuk menyelamatkan diri, namun urung dilakukan karena cuaca buruk,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, dalam keterangannya, Rabu, 24 September 2025.
Belum selesai duka, keesokan harinya, Senin pagi, 21 September 2025, KKB kembali beraksi. Kali ini mereka menyerang Camp Kali Kulum dengan panah hingga senjata api. Serangan itu membuat panik para pekerja tambang. Tiga orang kembali tewas di lokasi.
