Kloter Pertama Jemaah Haji dari Madinah Tiba di Mekah, Disambut Meriah di Hotel Al-Qadir
- Andika/MCH 2025
VIVA — Gelombang pertama jamaah haji Indonesia dari Madinah akhirnya tiba di Kota Mekah pada Sabtu (10/5) pagi waktu setempat. Kloter JKG 01 yang berjumlah 380 orang disambut dengan meriah di Hotel Al-Qadir, Syisyah, tempat mereka akan menginap selama berada di Tanah Suci.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis Hanafi, mengungkapkan bahwa seluruh jamaah tiba dalam kondisi sehat dan langsung mengenakan kain ihram untuk bersiap melaksanakan umrah wajib.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis Hanafi
- MCH 2025
"Alhamdulillah semua jemaah yang datang di Hotel Al-Qadir ini tiba dengan keadaan selamat. Mereka sudah menggunakan kain ihram untuk selanjutnya melaksanakan umrah wajibnya," ujar Muchlis saat ditemui di Hotel Al-Ghader, Syisyah, Mekah, Sabtu (10/5/2025) dilansir dari MCH 2025.
Muchlis menyebutkan bahwa kedatangan jemaah berlangsung lancar dan penuh kehangatan. Pihak penyedia layanan, Syirkat Duyu Filbet, memberikan sambutan hangat dengan jamuan, bunga, dan lantunan selawat yang membuat para jamaah merasa seperti di tanah air.
"Kedatangan mereka dari Madinah tadi pukul 8 pagi berjalan dengan lancar. Mereka disambut meriah dengan bunga, jamuan, dan selawatan. Sambutan ini membuat jamaah kita merasa seperti di rumah sendiri," ungkapnya.
Selama di Mekah, para jemaah dijadwalkan tinggal sekitar 30 hari. PPIH pun berharap mereka bisa menjaga kesehatan dan kekhusyukan dalam beribadah menjelang puncak haji pada awal Juni mendatang.
"Kami mengimbau jamaah untuk memperhatikan regulasi Arab Saudi, terutama soal bitokah Nusuk yang menjadi identitas selama di sini. Cuaca juga sudah mulai panas, jadi aktivitas luar ruangan sebaiknya dibatasi demi menjaga stamina," pesan Muchlis.
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan umrah wajib akan diatur sesuai kesiapan fisik masing-masing jamaah. Setelah menempuh perjalanan panjang sekitar 6–7 jam, jamaah diharapkan cukup beristirahat sebelum melaksanakan rangkaian ibadah berikutnya.
Menag: Tak Lagi Urus Haji, Kemenag Bisa Fokus Tugas Lain yang Tak Kalah Penting
Menag menilai hal tersebut sebagai peluang bagi Kementerian Agama untuk lebih berkonsentrasi pada tugas-tugas keagamaan lainnya yang tak kalah penting.
