Profil Mayor Anda Rohanda, Perwira TNI AD yang Gugur dalam Ledakan Amunisi di Garut

Garut, VIVA – Mayor Cpl Anda Rohanda menjadi salah satu prajurit terbaik TNI Angkatan Darat yang gugur dalam insiden tragis ledakan amunisi di Gudang Pusat Amunisi III milik Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad). 

Peristiwa memilukan ini terjadi pada Senin, 12 Mei 2025 sekitar pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Profil Mayor Cpl Anda Rohanda

Mayor Anda Rohanda merupakan perwira menengah aktif dari Korps Peralatan (CPL) TNI AD. Ia menjabat sebagai Kepala Seksi Administrasi Pergudangan di Gudang Pusat Amunisi 3 Puspalad. 



Mayor Cpl Anda Rohanda

Photo :

• Facebook

Dalam kesehariannya, Anda Rohanda bertugas untuk memastikan kelayakan, pemeliharaan, dan kesiapan alat-alat tempur TNI AD. Posisi ini menuntutnya bertanggung jawab besar dalam pengelolaan dan pengawasan amunisi serta material militer.

Sebelum tewas, Anda Rohanda dan tim memulai prosedur pemusnahan dengan membuat tiga lubang sumur, di mana dua lubang pertama berhasil diledakkan dengan aman. Namun, saat tim bersiap menghancurkan detonator di lubang ketiga, terjadi ledakan mendadak yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia.

Selain Anda Rohanda, terdapat tiga anggota TNI yang gugur dalam insiden ini, mereka adalah, Kolonel Cpl Antonius Hermawan (Kepala Gudang Pusat Amunisi 3), Kopda Eri Priambodo dan Pratu Aprio Setiawan, serta sembilan warga sipil.

Gugurnya Mayor Anda Rohanda dan dua belas korban lain meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar TNI AD. 

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyampaikan belasungkawa dan memastikan bahwa investigasi menyeluruh tengah dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti ledakan serta mengevaluasi ulang standar operasional keamanan dalam pemusnahan amunisi.

“Saat ini semua korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD untuk dilakukan tindakan selanjutnya,” kata Brigjen Wahyu.

Halaman Selanjutnya

Selain Anda Rohanda, terdapat tiga anggota TNI yang gugur dalam insiden ini, mereka adalah, Kolonel Cpl Antonius Hermawan (Kepala Gudang Pusat Amunisi 3), Kopda Eri Priambodo dan Pratu Aprio Setiawan, serta sembilan warga sipil.