Terungkap, Ini Penyebab Ratusan Siswa Keracunan Makanan MBG di PALI Sumatera Selatan

Sejumlah siswa yang keracunan usai menyantap MBG di PALI, beberapa waktu lalu. (Foto: Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana (Palembang)

Palembang, VIVA – Dinas Kesehatan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, mengungkap hasil laboratorium dari sampel yang diuji di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Palembang, terkait kasus keracunan makanan bergizi gratis atau MBG, pada ratusan siswa.

13 Siswa di Manokwari Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis, Ombudsman Cek Dapur Penyedia

Dinkes menyebut, ada dua faktor yang menjadi penyebab. Diketahui, sampel yang diambil sebelumnya yakni berupa muntahan siswa, makanan yang dikonsumsi, makanan yang disimpan di dapur, serta sampel air untuk memasak dan pengelolaan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

Plt Kepala Dinas Kesehatan PALI, Andre Fajar Wijaya, menyampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di BBLKM Palembang, menunjukkan jika tempe dan air PAM yang digunakan untuk mengolah bahan makanan mengandung bakteri Escherichia Coli (E-Coli) yang berlebih.

DPD Optimis Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Capai Target pada 17 Agustus

"Jadi dari sampel makanan yang diperiksa berupa nasi, ikan tongkol suwir, dan sayur labu jagung, hasilnya negatif atau tidak mengandung formalin, salmonella, shigella, vibrio cholera dan e-coli masih dalam batas nilai baku mutu. Namun untuk stapylococus aereus pada tempe goreng melebihi nilai baku mutu, baik mikrobiologis maupun kimiawi yang dapat mengakibatkan keracunan atau penyakit pada manusia," ujar Andre, saat dikonfirmasi, Minggu, 18 Mei 2025.

Ia menjelaskan, jika stapylococus aereus pada tempe goreng melebihi nilai baku mutu, di mana hasilnya 45.000.

UNICEF Nilai Program Makan Bergizi Gratis Komitmen Pemerintah Indonesia Wujudkan Hak Anak

"Jadi nilai baku mutu berdasarkan Permenkes RI Nomor 02 tahun 2023 sebesar kurang dari 100. Sedangkan di sampel yang lainnya masih di bawah baku mutu," jelasnya.

Kemudian, pihaknya juga melakukan pemeriksaan air bersih bersumber dari air sumur bor dan air PAM yang digunakan untuk mengolah bahan pada menu MBG, juga sama seperti tempe yang menyatakan kelebihan nilai baku mutu.

"Untuk pemeriksaan air bersih yang berasal dari sumur bor dan air PAM hasilnya total coliform dan e-coli juga melebihi nila baku mutu," jelasnya.

Kepala BGN Dadan Hindayana

Tingkat Kehadiran Siswa Meningkat 95 Persen Setelah Ada MBG, Kata Kepala BGN

Sudah ada 7,55 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia yang telah tercakup dalam Program MBG dengan 2.437 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025