Menko Yusril Bantah Indonesia Berunding Secara Rahasia dengan Israel

Menteri Koordinator bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra membantah pemberitaan media Israel Ynet yang menyebutkan bahwa telah terjadi perundingan rahasia antara Indonesia dan Israel.

Pemberitaan itu menyebut perundingan dilakukan pada tahun lalu dalam rangka "menormalisasi" hubungan kedua negara sebagai imbal balik atas dukungan Israel terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

"Pertemuan seperti itu tidak pernah ada,” jelas Yusril dalam keterangan tertulis kepada media di Jakarta, Kamis, 29 Mei 2025.

Yusril menilai istilah yang digunakan media Israel mengenai "normalisasi hubungan" antara Indonesia dan Israel tidak benar. Karena, kata dia, Indonesia memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel sejak awal.

Menurut Yusril, Israel memang pernah menyampaikan wacana dukungan terhadap pencalonan Indonesia di OECD dengan syarat dibukanya hubungan diplomatik. “Permintaan tersebut telah 
kami tolak,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa dalam keanggotaan organisasi internasional, termasuk PBB, tidak pernah disyaratkan adanya hubungan diplomatik dengan seluruh negara anggota lainnya.

“Saya sendiri hadir dalam Sidang OECD di Paris pada akhir Maret 2025 dan menyampaikan pidato bersama Presiden Guatemala. Tidak ada isu seperti yang diberitakan media Israel tersebut dibahas dalam sidang tersebut,” jelasnya. 

Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa proses pencalonan Indonesia sebagai anggota OECD tidak bergantung pada sikap atau dukungan Israel.

RI Kecam Serangan Israel ke Suriah, Serukan Penyelesaian Konflik Secara Dialog Damai

Yusril menyebut, isu pembukaan hubungan diplomatik Indonesia-Israel kembali menjadi sorotan setelah Presiden Prabowo Subianto menegaskan dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel. 

Israel Bombardir Suriah Demi Membela Kelompok Druze, Siapa Mereka?

Indonesia tetap konsisten pada posisinya, yaitu mendukung penuh kemerdekaan dan pembentukan negara Palestina sebagai solusi atas konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

“Israel harus terlebih dahulu mengakui kemerdekaan Palestina. Atas dasar pengakuan tersebut, barulah Indonesia mempertimbangkan membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Yusril.

Bicara Konflik Israel-Palestina, Prabowo dan Macron Sepakat Dorong Two State Solution
Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir

Slovenia Haramkan Dua Menteri Israel Ini Masuk ke Negaranya

Pemerintah Slovenia melarang dua menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich masuk ke negara mereka

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2025