1.392 Jemaah Dapat Tenda Khusus Kerajaan di Wukuf Arafah

Menag Nasaruddin Umar berikan sambutan sebelum jalani Wukuf di Arafah
Sumber :
  • Syahdan Nurdin/MCH 2025

Arafah, VIVA –Sebanyak 1.392 jemaah haji Indonesia dari kloter campuran menghadapi situasi darurat saat tiba di Arafah menjelang Wukuf pada pagi hari 9 Zulhijah 1446 H. Akibat keterbatasan kapasitas tenda reguler, para jemaah tersebut sempat tidak mendapatkan ruang untuk beristirahat di tenda Arafah.

Situasi ini menjadi semakin krusial ketika panas matahari mulai menyengat. Melalui koordinasi intensif antara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dengan pihak Kementerian Haji dan al-Hai'ah al-Malakiyah (Otoritas Kerajaan Arab Saudi), akhirnya seluruh jemaah berhasil dipindahkan ke tenda-tenda khusus milik kerajaan.

Wukuf di Arafah

Photo :
  • VIVA/ Syahdan

"Lokasi tenda-tenda tersebut masih berada di dalam area Arafah sehingga mereka dapat melaksanakan Wukuf dengan sempurna," tegas Ketua Mustasyar Diny Daerah Kerja (Daker) Makkah, Oman Fathurahman, dalam keterangannya di Arafah, Kamis (5/6/2025). Oman menyampaikan hal itu setelah melakukan diskusi langsung dengan sebagian anggota Mustasyar Diny di lapangan.

Selain mendapatkan tempat yang layak, jemaah juga difasilitasi berbagai kebutuhan untuk memastikan mereka bisa menjalani Wukuf dengan khusyuk dan aman.

Lebih lanjut, Oman menjelaskan skema lanjutan yang telah disiapkan oleh otoritas Saudi bagi para jemaah tersebut. Setelah Magrib, mereka direncanakan langsung diberangkatkan dari Arafah menuju hotel masing-masing di Mekkah, dengan melintasi Muzdalifah tanpa turun dari bus.

Berikut penjelasan tahapan ibadah yang disampaikan Oman Fathurahman:

Wukuf Telah Sah dan Sempurna
“Jemaah haji ini telah sempurna melaksanakan wukuf di Arafah, sesuai sabda Nabi bahwa al-hajju 'Arafah: haji itu adalah Arafah.”

Update Haji 2025: 443 Jemaah Indonesia Meninggal Dunia, 64,6 Persen Lansia

Melintasi Muzdalifah Tanpa Turun
“Jemaah haji ini akan melewati Muzdalifah tanpa turun dari bus dan langsung menuju hotel. Jemaah haji bisa mengambil pendapat bahwa mabit di Muzdalifah adalah sunnah.”

Thawaf dan Tahallul Setelah Istirahat
“Setelah cukup istirahat di hotel, mulai jam 00.00 WAS, jemaah sudah bisa melaksanakan thawaf ifadah, sai, dan bercukur (tahallul awwal). Setelah tahallul awal, jemaah boleh melakukan segala larangan ihram, kecuali hubungan suami istri.”

Update Haji 2025: Kedatangan Jemaah di Tanah Air Sudah Capai 93 Persen

Mabit di Mina Tidak Diperlukan
“Mengingat jarak hotel jemaah cukup jauh ke Mina, jemaah haji ini disarankan untuk tidak memaksakan diri mabit di Mina, dan mengambil pendapat bahwa mabit di Mina adalah sunnah.”

Lempar Jumrah Dapat Diwakilkan
“Sedangkan untuk lempar jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah dan jumrah hari-hari tasyrik, dapat diwakilkan kepada kolega yang berada di sekitar jamarat.”

Mengintip Produksi Kurma Ajwa Castle Farms di Madinah: Canggih dan Organik

Ibadah Haji Sah dan Lengkap
“Dengan mengikuti skema ini, maka seluruh rangkaian ibadah jemaah haji ini sudah dinyatakan selesai sebagai tahallul tsani, dan dianggap sah tanpa harus membayar Dam.”

Menag Nasaruddin Umar di Pembukaan Rakernas Evaluasi Haji 2025

Menag: Tak Lagi Urus Haji, Kemenag Bisa Fokus Tugas Lain yang Tak Kalah Penting

Menag menilai hal tersebut sebagai peluang bagi Kementerian Agama untuk lebih berkonsentrasi pada tugas-tugas keagamaan lainnya yang tak kalah penting.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2025