Menag: Tak Ada Pungutan di Safari Wukuf, Itu Biaya Badal oleh KBIHU
- Andika Wahyu/MCH 2025
Makkah, VIVA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan bahwa tuduhan adanya pungutan biaya dalam program Safari Wukuf oleh petugas haji tidak benar dan tidak berdasar.
“Ada misinformasi. Saya berikan satu contoh, ada pungutan yang dilakukan di Safari Wukuf. Ternyata dicek oleh Pak Irjen lengkap dengan nama-namanya, ternyata itu bukan pungutan dari Safari itu, tetapi itu badal, pembadalan lengkap nama-namanya,” kata Menag Nasaruddin di Makkah, Selasa (10/6/2025).
Menag Nasaruddin Umar melepas kepualangan jemaah haji Indonesia ke Tanah Air
- Andika Wahyu/MCH 2025
Menurut Menag, biaya yang disebut-sebut berasal dari Safari Wukuf justru berasal dari proses badal ibadah seperti badal umrah wajib dan tawaf ifadah yang dilakukan melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), bukan melalui petugas Safari Wukuf yang menjadi program pemerintah.
“Jadi memang ada pembayaran untuk umrah wajibnya, tawaf ifadah, dan memang badalnya itu sendiri. Tapi yang dilakukan itu KBIHU, bukan petugas kita. Jadi saya sekaligus mengklarifikasi bahwa informasi yang berkembang itu tidak benar, tidak akurat, dan itu sudah kita klarifikasi kepada yang bersangkutan,” tegas Menag.
Program Safari Wukuf Gratis untuk Jemaah Khusus
Program Safari Wukuf merupakan bagian dari layanan pemerintah Indonesia bagi jemaah yang sakit, lanjut usia, berisiko tinggi, atau penyandang disabilitas. Layanan ini telah berjalan selama bertahun-tahun tanpa memungut biaya apapun dari jemaah.
Hal ini juga sebelumnya telah ditegaskan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief:
“Safari Wukuf adalah program yang sudah lama. Kita tidak memungut biaya apapun dari pasien ataupun dari jemaah, " jelas Hilman.
Sebelumnya, Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak menerima laporan adanya dugaan pungutan biaya program safari wukuf kepada jemaah.