Penuhi Panggilan Kejagung, Eks Stafsus Nadiem Makarim Ibrahim Arief Serahkan Dokumen Apa?

Gedung Kejaksaan Agung
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

Jakarta, VIVA - Ibrahim Arief, salah satu mantan Staf Khusus (Stafsus) Nadiem Makarim, memenuhi pemeriksaan Kejaksaan Agung, hari ini.

Tampang Pesinetron yang Peras Pacar Sesama Jenis, Irjen Dadang Dapat Kejutan hingga Isu Skandal PM Thailand

Kuasa hukumnya, Indra Haposan mengungkap kliennya sudah membawa beberapa dokumen guna menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan korupsi Kemendikbudristek, itu. Dokumen tersebut bakal diserahkan ke penyidik Jampidsus.

"Sudah bawa dokumen, nanti kita serahkan kepada penyidik," ujar Indra, Kamis, 12 Juni 2025.

Kejagung Sita Lagi Rp1,3 Triliun dari Kasus CPO, Totalnya Terkumpul Tembus Rp13 Triliun

Kata dia, kliennya membawa dokumen yang sesuai dengan tugas pokok serta fungsinya (tupoksi) dalam proyek chromebook tersebut. Kliennya disebut, hadir sebagai tim teknis dalam proyek pengadaan chromebook di Kemendikbudristek itu. Dia berdalih kliennya bukan stafsus.

Google Akhirnya Diperiksa Soal Dugaan Korupsi Chromebook, Ini yang Didalami Kejagung

“Beda-beda, dia bukan stafsus (eks Mendikbudristek Nadiem Makarim),” katanya.

Untuk diketahui, mantan Staf Khusus (Stafsus) Nadiem Makarim, Jurist Tan (JT) tidak hadir dalam pemeriksaan perkara dugaan korupsi Kemendikbudristek, kemarin. Kejaksaan Agung mengaku sudah menerima surat permohonan penundaan.

"Bahwa seyogyanya pemeriksaan terhadap yang bersangkutan sebagai saksi dilakukan hari ini. Tetapi dengan surat yang diterima oleh penyidik dari kuasa hukumnya," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI, Harli Siregar, Kamis, 12 Juni 2025.

Korps Adhyaksa pun sudah mengabulkan permohonan tersebut. Yang bersangkutan bakal diperiksa pada Selasa, 17 Juni 2025. Adapun hari ini, eks stafsus Nadiem yang lain juga dijadwalkan untuk dimintai keterangan. Dia adalah Ibrahim Arief.

Nadiem Makarim penuhi panggilan pemeriksaan Kejagung

Kasus Dugaan Korupsi Laptop Rp9,9 Triliun Dinilai Merusak Marwah Pendidikan

Ketua PBNU, KH. Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) mengatakan kasus dugaan korupsi di bidang pendidikan mengancam kesejahteraan masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025