Istana Sebut Sudah Kantongi Sejumlah Nama Calon Dubes RI untuk AS, Ada Diplomat hingga Politikus

Presiden Prabowo Subianto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Sekretaris Negara RI (Wamensesneg) Bambang Eko Suhariyanto menyatakan bahwa Istana sudah mengantongi sejumlah nama calon Duta Besar (Dubes) RI untuk Amerika Serikat (AS). 

Ini Daftar 12 Calon Dubes RI yang Selesai Jalani Uji Kelayakan

Dia menyebutkan, saat ini hanya tinggal menunggu arahan dari Presiden RI Prabowo Subianto untuk menetapkan sosok yang tepat menjadi Dubes tersebut.

"Kita tunggu arahan Presiden tentang itu. Sampai sekarang sudah ada arahan, cuma kita lagi olah untuk ngisinya. Ada beberapa nama cuma sedang kita proses," ujar Suhariyanto kepada wartawan di Kantor Kemenkum RI, Senin, 23 Juni 2025.

Trump Tekan RUU Kontroversial, Ini Isinya

Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri

Photo :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

Suhariyanto belum bisa menjelaskan secara rinci siapa sosok yang bakal mengisi Dubes RI untuk AS. Tapi, dia menyebutkan, saat ini sudah ada sejumlah sosok berasal dari beragam background, termasuk diplomat dan politikus.

Kata Adik Luhut hingga Eks Menko Kemaritiman usai Jalani Fit And Proper Test Calon Dubes

"Ada yang dari diplomat, ada yang dari politik. Ada beberapa lah," katanya.

Kendati begitu, Suhariyanto membantah ketika disinggung soal nama Airlangga Hartarto yang digadang menjadi Dubes RI di AS.

"Nggak, belum ke sana kita. Kita masih menunggu usulan dari Menteri Luar Negeri. Presiden kan nanti usulnya ke menteri luar negeri, nanti Presiden yang mutuskan," ujarnya.

Setelah nantinya disepakati oleh Presiden RI, lalu nama tersebut akan disampaikan oleh Presiden melalui Surat Presiden (Surpres) kepada DPR RI untuk diuji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test. Kemudian, hasil dari fit and proper test tersebut akan diserahkan kembali ke Presiden RI untuk disahkan.

Diketahui, saat ini kursi Dubes RI di AS sudah kosong selama kurang lebih dua tahun. Kekosongan jabatan Dubes RI di AS tersebut saat ini menuai sorotan lantaran Indonesia memerlukan diplomasi di tengah konflik Iran-Israel yang turut melibatkan AS dengan menyerang tiga pusat pengayaan uranium bahan pembuat nuklir di Iran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya