RI-Malaysia Kelola Bersama Selat Ambalat, Menhan Sjafrie: Kita Hindari Konflik
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin angkat bicara soal kesepakatan bersama antara pemerintah Indonesia dan Malaysia dalam pengelolaan wilayah Ambalat.Â
Dia menegaskan, pada dasarnya pemerintah menghindari hal-hal yang menyangkut konflik terkait pengelolaan Ambalat.Â
"Mengenai apa yang tadi disebutkan, (pengelolaan) Ambalat itu, kita hindari hal-hal yang menyangkut konflik," kata Sjafrie kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Juli 2025.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dalam rapat Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025 (sumber: tangkapan layar TV Parlemen)
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Sjafrie menjelaskan, Indonesia dan Malaysia merupakan negara tetangga dan tidak ingin bertetangga dengan penuh konflik. Maka dari itu, keduanya sepakat memutuskan pengelolaan Ambalat dilakukan bersama-sama.Â
"Oleh karena itu, jalan yang terbaik yang kita bisa lakukan adalah melakukan suatu pengelolaan sumber daya alam secara bersama-sama dengan menargetkan benefit tapi atas dasar respect terhadap kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia dan juga menghormati kedaulatan negara Malaysia," tutur dia.Â
Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menjalin kerja sama atau joint development terkait persoalan wilayah Ambalat.Â
Hal itu disampaikan Prabowo usai melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Juni 2025.
Prabowo menuturkan, sambil menunggu penyelesaian secara hukum, Indonesia dan Malaysia akan memulai kerja sama ekonomi yang menguntungkan kedua negara.
"Kita sepakat untuk mencari solusi yang saling menguntungkan. Contohnya adalah wilayah Ambalat, sambil menunggu penyelesaian hukum, kita ingin memulai kerja sama ekonomi melalui mekanisme joint development," kata Prabowo.
"Apapun potensi yang ditemukan di wilayah laut tersebut, akan kita eksploitasi bersama secara adil," ujarnya.
Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
- Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Dia mengatakan kepentingan bangsa dan rakyat menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia dan Malaysia.
