Tragis, Siswi di Thailand Tewas Usai Minum 1,5 Liter Jus Kratom

Daun kratom termasuk tanaman herbal sempat dikategorika narkotika
Sumber :
  • BNN

Bangkok, VIVA – Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berusia 19 tahun ditemukan tewas di kamar asramanya pada Sabtu pagi, 6 Juli 2025, setelah diketahui mengonsumsi satu botol penuh jus kratom sebelum tidur.

Toyota Voxy Ringsek Ditimpa Truk, WNA Jepang Tewas Mengenaskan di Karawang!

Kejadian tragis ini memicu penyelidikan polisi terkait kemungkinan overdosis akibat konsumsi zat tersebut.

Polisi dari Muang Udon Thani, tim medis, dan tim penyelamat menerima laporan kematian sekitar pukul 10.00 pagi di sebuah kamar asrama di komunitas Khlong Charoen. Korban, yang diidentifikasi hanya dengan nama depan Kanlaya, merupakan siswi tingkat dua.

Jenderal Kamboja Desak Thailand Pulangkan 20 Prajuritnya yang Ditawan

“Polisi, tim penyelamat, dan petugas medis menanggapi laporan kematian di asrama di komunitas Khlong Charoen pada pukul 10.00 pagi hari Sabtu,” kata Letnan Polisi Sirichai Photchakra dari stasiun Muang Udon Thani dilansir Bangkok Post, Rabu, 9 Juli 2025.

Jenazah Kanlaya ditemukan dalam posisi terlentang di atas ranjang kamar lantai dua. Pemeriksaan awal menunjukkan adanya memar di kedua lengan, namun tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau perkelahian.

Kemendag: Transaksi Produk Halal RI di Bangkok Tembus Rp 9,19 Miliar

Dokter memperkirakan korban meninggal satu hingga dua jam sebelum ditemukan, namun penyebab pasti kematian masih menunggu hasil autopsi.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan teman sekamar korban, pada Jumat malam mereka sempat mengunjungi seorang teman yang tinggal tidak jauh dari asrama.

Dalam pertemuan itu, dua temannya mengonsumsi bir, sementara Kanlaya justru meminum satu botol penuh jus kratom berukuran 1,5 liter sendirian. Mereka pulang ke asrama sekitar pukul 05.00 pagi.

Tak lama setelah tertidur, Kanlaya mulai menunjukkan gejala yang tidak normal. Matanya terbelalak ke belakang, ia menggertakkan gigi, dan tampak kehilangan kesadaran,

Teman sekamarnya berusaha membangunkannya namun gagal. Ia segera meminta bantuan temannya, namun Kanlaya sudah tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Salah satu teman mereka menyatakan bahwa Kanlaya pernah mengonsumsi kratom sebelumnya, namun sudah lama tidak melakukannya. Belum diketahui apakah korban memiliki kondisi kesehatan bawaan yang dapat memperparah dampak dari konsumsi kratom tersebut. Jus kratom yang dikonsumsi dilaporkan dipesan secara online.

Polisi saat ini tengah menyelidiki asal-usul dan kandungan dari botol jus kratom yang diminum korban. Hasil autopsi dari Rumah Sakit Udon Thani akan menjadi kunci untuk menentukan apakah kratom menjadi penyebab utama kematian.

Kratom (Mitragyna speciosa) adalah tanaman yang secara tradisional digunakan di Asia Tenggara sebagai pereda nyeri alami. Di Thailand, kratom dihapus dari daftar narkotika nasional pada tahun 2021, dan kini diatur melalui Undang-Undang Tanaman Kratom.

Namun, penggunaan rekreasional kratom telah meningkat secara signifikan, dan para pakar kesehatan memperingatkan bahwa konsumsi dalam dosis besar dapat menimbulkan efek samping serius, seperti mual, agresi, halusinasi, gangguan pernapasan, kerusakan hati, hingga kematian — efek yang mirip dengan obat-obatan opioid.

Badan Narkotika Nasional (BNN) Indonesia menyatakan daun kratom (Mitragyna speciosa) dilarang total digunakan dalam suplemen makanan dan obat tradisional. 

Pelarangan tersebut mulai berlaku secara menyeluruh pada 2022 atau lima tahun masa transisi pascaditetapkannya tanaman kratom sebagai narkotika jenis baru golongan I oleh Komite Nasional Perubahan Narkotika dan Psikotropika tahun 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya