Presiden Suriah al-Sharaa Tuding Israel Biang Chaos: Kami Tidak Takut Perang!

Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa
Sumber :
  • Ist

Damaskus, VIVA – Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa dalam sebuah pidato pada Kamis pagi, 17 Juli 2025, menuding Israel terus berupaya memecah-belah persatuan rakyat Suriah dan menjadikannya sebagai 'teater kekacauan yang tak berujung'.

Detik-detik Serangan Udara Israel Hantam Istana Presiden dan Markas Militer Suriah

Pernyataan tersebut merespons bentrokan sengit selama berhari-hari antara kelompok bersenjata Druze, suku Badui, dan pasukan pemerintah di kota Suwayda yang mayoritas penduduknya Druze.

Bentrokan ini telah menewaskan lebih dari 360 orang, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang yang berbasis di Inggris.

RI Kecam Serangan Israel ke Suriah, Serukan Penyelesaian Konflik Secara Dialog Damai

Menurut al-Sharaa, Israel berusaha merusak kesepakatan gencatan senjata di Suwayda, namun upaya tersebut digagalkan AS, Turki, dan negara Arab. "Entitas Israel telah berusaha untuk mengubah tanah kami menjadi tanah konflik dan memecah belah rakyat kami," kata al-Sharaa, dikutip dari Aljazeeera, Kamis, 17 Juli 2025.

Serangan udara Israel menghantam pusat Kota Damaskus, Suriah (16/7)

Photo :
  • Ist
Israel Bombardir Suriah Demi Membela Kelompok Druze, Siapa Mereka?

"Tidak ada tempat untuk pelaksanaan ambisi orang lain di tanah kami dan kami akan mengembalikan prestise Suriah dan kami harus memprioritaskan kepentingan nasional," imbuhnya

Dalam kesempatan itu, al-Sharaa merespons serangan udara Israel yang menghantam Kementerian Pertahanan dan sebagian area istana Presiden pada Rabu kemarin. Baginya saat ini, kepentingan nasional dan persatuan adalah yang utama. 

"Kami berada di antara pilihan untuk berperang dengan Israel atau mengizinkan para syekh Druze untuk mencapai kesepakatan, dan kami memilih untuk melindungi tanah air," ujar al-Sharaa

"Kami tahu betul siapa yang ingin menyeret kami ke dalam perang, dan siapa yang ingin memecah belah kami. Perang yang tujuanya adalah menghancurkan tanah air kami, dan menceraiberaikan upaya kami ke dalam kekacauan dan kehancuran,"

Suriah Tidak Takut Perang!

Dalam pidatonya, al-Sharaa menyerukan persatuan nasional, dengan mengatakan bahwa "pembangunan Suriah yang baru mengharuskan kita semua untuk bersatu di belakang negara kita, berkomitmen pada prinsip-prinsipnya, dan menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kepentingan terbatas apa pun,"

Menyampaikan pidatonya kepada komunitas Druze, ia mengatakan pemerintah menolak "setiap upaya untuk menyeret Anda ke tangan pihak eksternal", merujuk pada intervensi Israel dalam konflik tersebut.

"Kami tidak takut perang. Kami telah menghabiskan hidup kami menghadapi tantangan dan membela rakyat kami, tetapi kami mengutamakan kepentingan rakyat Suriah di atas kekacauan dan kehancuran, dan pilihan terbaik kami adalah melindungi persatuan tanah air," tegasnya

Sementara terkait pertikaian di Suwayda, Ia memastikan pemerintah turun tangan dengan semua lembaganya untuk menghentikan pertikaian di Suwayda dan telah berhasil mengendalikan keamanan.

"Kami memutuskan untuk menugaskan beberapa faksi dan syekh setempat untuk memulihkan keamanan, dan orang-orang Druze kami adalah bagian penting dari struktur tanah air, dan melindungi mereka adalah prioritas bagi kami," kata al-Sharaa tentang kesepakatan dengan para syekh komunitas Druze.

Ia menambahkan bahwa serangan ekstensif Israel, termasuk yang menewaskan tiga orang dan melukai 34 orang di Damaskus pada hari Rabu, dapat mendorong masalah ke eskalasi skala besar, jika bukan karena intervensi mediator AS, Turki, dan Arab yang menyelamatkan kawasan itu dari nasib masa depan bangsa yang tidak jelas.

"Rakyat Suriah, dengan sejarahnya yang panjang, telah menolak segala bentuk perpecahan, dan kami adalah putra-putra negeri ini dan yang paling mampu mengatasi upaya Israel untuk memecah belah kami, karena Suriah bukanlah tempat uji coba bagi konspirasi asing dan ambisi pihak-pihak lain dengan mengorbankan darah anak-anak dan perempuan kami," ungkapnya "membangun Suriah yang baru mengharuskan kami untuk bersatu di sekitar negara kami,"
 
Sebelumnya diberitakan, militer Israel menghancurkan gedung kantor pusat Kementerian Pertahanan Suriah di Damaskus dan pasukan pemerintah di Suriah selatan pada Rabu, 16 Juli 2025.

Serangan Israel juga diarahkan ke area sekitar Istana Presiden Suriah di Damaskus, kendaraan-kendaraan lapis baja yang sarat dengan persenjataan, serta fasilitas penyimpanan senjata di Suriah selatan.

Israel mengonfirmasi serangan terhadap 'target militer' markas besar tentara Suriah dan istana presiden di Damaskus.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya