Terungkap Dugaan Bisnis Bilik Asmara Rp400 Ribu per Jam di Lapas Pamekasan
- Veros Afif/tvOne/Pamekasan
Pamekasan, VIVA – Dugaan praktik bisnis bilik asmara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pamekasan, Jawa Timur, mencuat ke publik. Tempat kencan khusus bagi narapidana dan pasangannya itu dikabarkan disewakan dengan tarif Rp400 ribu per jam.
Informasi ini diungkap oleh seorang istri narapidana berinisial STW. Ia mengaku pernah menggunakan fasilitas tersebut bersama suaminya usai mendapat informasi dari teman sesama pengunjung tahanan.
"Kemarin saya bersama suami masuk kamar asmara itu bayar Rp 400 selama 1 jam," ujar STW, Kamis, 17 Agustus 2025.
Ilustrasi penjara
- ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Menurut pengakuannya, fasilitas itu disediakan oleh pihak internal lapas, dan dapat diakses setelah suaminya berkomunikasi langsung dengan petugas.
"Saya tahu itu dari teman dengan harga yang sama dan disuruh bawa sarung sendiri dari rumah," tambah STW.
Ia juga menggambarkan kondisi bilik asmara tersebut. Ukurannya kecil, di dalamnya terdapat kasur, bantal, dan kursi panjang. Namun, fasilitas yang disediakan dinilainya tidak memadai untuk harga yang dipatok.
"Ruangan tersebut tidak terlalu lebar. Di dalam sudah tersedia kasur dan bantal, tetapi tempatnya itu agak kumuh gitu," terangnya.
"Saat keluar dari dalam bilik asmara itu dilihat banyak napi sehingga terasa malu," imbuhnya.
Tak hanya STW, seorang mantan narapidana berinisial FT juga membenarkan adanya penyewaan ruang asmara di dalam lapas, bahkan menyebut tarif bervariasi antara Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per jam.
"Betul memang tempatnya itu di sekitar pintu masuk orang besuk tahanan dan satu lagi di dalam. Bahkan kalau yang dilihat orang kaya, terkadang bilik asmara menggunakan ruangan salah satu pejabat di internal lapas," ungkap FT.
Lebih mengejutkan, FT juga menyebut ada napi tertentu yang diberi kelonggaran untuk bertemu keluarga di luar area lapas.
"Kadang napi itu bisa keluar dari lapas untuk bisa bertemu keluarganya sampai sekarang," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Pamekasan, Syukron Hamdani, membantah keras adanya bisnis bilik asmara di bawah kepemimpinannya.
"Kalau hal tersebut tidak ada di lapas kami," ucap Syukron saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. (Veros Afif/tvOne/Pamekasan)