Ceramah Habib Rizieq di Pemalang Diwarnai Bentrokan, FPI Desak Prabowo Bubarkan Ormas Ini
- Teguh Sutrisno/tvOne
Jakarta, VIVA - Front Persaudaraan Islam (FPI) minta Presiden Prabowo Subianto membubarkan organisasi Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS). Pembubaran dirasa perlu lantaran PWI-LS dirasa sering melakukan tindakan provokatif, rasis, juga diskriminatif.
“Kami menuntut kepada Bapak Presiden Haji Prabowo Subianto untuk mengambil langkah-langkah menyelamatkan persatuan nasional dengan membubarkan ormas PWI-LS yang telah nyata secara sistematis dan terstruktur menjadi ancaman bagi persatuan nasional,” ucap Ketua Umum FPI, Muhammad Alattas, Sabtu, 26 Juli 2025.
Bendera berwajah Habib Rizieq di aksi 411
- VIVA/Yeni Lestari
Aparat penegak hukum pun diminta menindak seluruh anggota PWI-LS dan pihak yang terlibat dalam bentrokan di Pemalang saat Habib Rizieq Shihab ceramah. Tak cuma pelaku lapangan, tapi juga aktor intelektual diminta untuk ditindak.
“Segera tangkap segala pihak, termasuk pelaku, pendukung, dan intelektual dari PWI-LS yang melakukan perbuatan melawan hukum, dengan provokasi, intimidasi, dan persekusi yang bermuatan rasis, fasis, dan diskriminatif,” ujar dia.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, PWI-LS selama ini kerap melakukan tindakan adu domba serta mengganggu kegiatan keagamaan yang tak sejalan dengan pandangan mereka.
“Mereka sering melakukan persekusi terhadap da’i dan pembubaran pengajian, sehingga membahayakan keamanan serta keselamatan warga yang sedang menghadiri pengajian,” kata dia.
Untuk diketahui, polisi menyelidiki pihak yang diduga memprovokasi bentrokan berdarah saat acara ceramah Habib Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Kapolres Pemalang, Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Sunaryo mengungkap penyelidikan mencakup identifikasi pelaku provokasi sampai ke korban bentrokan.
“Penyelidikan terhadap pihak-pihak yang melakukan provokasi atau tindakan kekerasan tengah berlangsung. Pendalaman data dan identitas para korban juga dilakukan guna memperjelas peristiwa,” kata dia, Kamis, 24 Juli 2025.