Prabowo Sambut Langsung PM Anwar Ibrahim di Istana Negara
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto menyambut langsung PM Malaysia, Anwar Ibrahim di Istana Negara pada Selasa, 29 Juli 2025. Anwar Ibrahim tiba di Istana Negara sekitar pukul 10.10 WIB.
PM Anwar Ibrahim datang bersama sejumlah pengawalan dari Paspampres. Dalam kesempatan itu, PM Anwar Ibrahim mengenakan setelan jas berwarna abu-abu. Presiden Prabowo langsung menyambut dan memberikan salam hangat kepada Anwar Ibrahim.
Turut mendampingi Presiden Prabowo yaitu Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Presiden Prabowo dan PM Malaysia, Anwar Ibrahim
- Instagram @presidenrepublikindonesia
Sedangkan jajaran menteri lain yang turut menyambut kedatangan PM Anwar adalah Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Muhammad Herindra.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam Konsultasi Tahunan ke-13 Indonesia-Malaysia pada Selasa, 29 Juli 2025.
Agenda pertemuan juga akan diisi dengan penandatanganan empat nota kesepahaman (MoU) kerja sama terkait perbatasan darat, dan kerja sama bidang kesehatan, teknologi, dan komunikasi.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam Konsultasi Tahunan ke-13 Indonesia-Malaysia diharapkan dapat memberi momentum baru terhadap hubungan kedua negara.
“Hal yang diharapkan dapat memberikan momentum baru bagi peningkatan kerja sama hubungan di antara kedua negara,” kata Juru Bicara Kemlu Indonesia Roliansyah “Roy” Soemirat dalam pengarahan media di Jakarta, Senin, 28 Juli 2025.
Presiden Prabowo dan PM Malaysia, Anwar Ibrahim
- Instagram @presidenrepublikindonesia
Roy menjelaskan bahwa Annual Consultation atau Konsultasi Tahunan merupakan agenda komunikasi secara regular antara kedua pemimpin negara di tingkat tertinggi dan sejatinya memang agenda tahunan, hanya saja dalam beberapa tahun terakhir pelaksanaannya sempat tertunda karena sejumlah faktor termasuk pandemi COVID-19.
“Annual Consultation ini perlu dilihat sebagai keinginan dari kedua negara untuk melakukan konsultasi dan juga komunikasi secara reguler di tingkat tertinggi karena hubungan di antara kedua negara antara lain dapat dilihat dari bagaimana interaksi di semua level kepemimpinan negara tersebut,” ucapnya.
Roy tidak menjelaskan secara rinci mengenai agenda yang akan dibahas, namun ia menyampaikan bahwa kedua petinggi negara akan membahas sejumlah hal yang menjadi perhatian bersama dari kedua negara, baik mengenai isu-isu terkait kerjasama bilateral isu di kawasan, maupun isu di luar kawasan.