Bos KAI: 80 KA hingga 12 Ribu Tiket Dibatalkan Imbas KA Argo Bromo Anjlok
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias PT KAI, Didiek Hartantyo memastikan, saat ini perjalanan kereta api (KA) telah kembali berjalan normal, usai terjadinya insiden anjlok pada KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir pada Jumat, 1 Agustus 2025 kemarin.
Didiek mengatakan, imbas dari insiden tersebut telah menyebabkan pembatalan belasan ribu tiket pada periode 1-3 Agustus 2025.
"Pada tanggal 1 Agustus terdapat 54 kereta yang dibatalkan. Lalu, pada tanggal 2 Agustus sebanyak 24 kereta dibatalkan, dan hari ini hanya dua kereta," kata Didiek dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu, 3 Agustus 2025.
Kereta milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) [Humas PT KAI]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
KAI mencatat, penjualan tiket selama 1-3 Agustus 2025 mencapai total 440 ribu tiket. Pada periode 2-3 Agustus 2025, penjualan tercatat sebanyak 250 ribu tiket. Meski demikian, ada 12 ribu tiket perjalanan yang akhirnya dibatalkan karena terdampak insiden tersebut.
"Namun, saya menyampaikan kepada masyarakat bahwa hari ini secara umum perjalanan kereta api sudah normal kembali," ujar Didiek.
Dia merinci, meskipun secara total ada 80 perjalanan yang terpaksa dibatalkan akibat anjloknya KA Argo Bromo, namun Didiek memastikan bahwa operasional perjalanan telah kembali dilanjutkan dengan beberapa penyesuaian di jalur tertentu.
Dimana salah satu jalur yang masih belum sepenuhnya normal adalah petak emplasemen Stasiun Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dimana kecepatan kereta masih dibatasi karena proses penyesuaian masih berlangsung.
[Humas KAI Commuter]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Hari ini, lanjut Didiek, KAI menjalankan 72 perjalanan KA dari arah Timur, mencakup rute-rute seperti Surabaya, Malang, Madiun, Banyuwangi, Jember, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bandung. Dari total tersebut, 65 kereta tercatat berangkat tepat waktu.
"Namun masih terdapat tujuh kereta yang mengalami keterlambatan, khususnya dari wilayah Daop 8. Di antaranya KA Malabar dan KA Matarmaja relasi Malang-Bandung, serta KA Harina relasi Surabaya Pasar Turi-Bandung," ujarnya.