Menhub Bentuk Tim Audit Independen Evaluasi Anjloknya KA Argo Bromo
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, bakal membentuk tim audit independen guna mengevaluasi penyebab anjloknya Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek pada Jumat, 1 Agustus 2025 di Subang, Jawa Barat.
Selain upaya pemulihan teknis, Dudy menegaskan bahwa seluruh aspek terkait kejadian tersebut akan dievaluasi secara menyeluruh.
Kemenhub juga berkomitmen untuk melanjutkan pengawasan ketat terhadap proses pemulihan, dan memastikan agar operasional kereta api khususnya pada jalur terdampak dapat kembali berjalan secara optimal, aman, dan andal.
“Pemulihan fisik saja tidak cukup. Pemerintah akan memperkuat sistem deteksi dini dan meningkatkan standar pemeliharaan prasarana perkeretaapian,” kata Dudy dalam keterangannya, Senin, 4 Agustus 2025.
[dok. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu, 6 November 2024]
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Sejak awal kejadian, Menhub memastikan bahwa langkah-langkah cepat dan terukur langsung dilakukan. Koordinasi intensif antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) langsung dilakukan, untuk memastikan keselamatan penumpang dan personel tetap menjadi prioritas utama.
“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim di lapangan yang telah bekerja tanpa henti selama lebih dari 16 jam. Ini adalah bukti nyata bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas kami," ujar Menhub.
Dia menambahkan, insiden ini menjadi pengingat penting bahwa sistem perkeretaapian nasional harus terus ditingkatkan secara proaktif dan berkelanjutan.
"Kami tidak hanya berkomitmen untuk memperbaiki, tetapi juga untuk mencegah. Keselamatan harus menjadi budaya dalam setiap aspek penyelenggaraan transportasi," ujarnya.
KA Pandalungan anjlok.
- Antara.
Senada, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Allan Tandiono menjelaskan, insiden tersebut menyebabkan kerusakan pada kedua jalur (hulu dan hilir), serta sekitar 4 kilometer (km) prasarana mulai dari titik sinyal blok hingga area wesel. Evakuasi sarana dilakukan secara bertahap sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi, melibatkan kereta penolong, unit crane, dan tim teknis gabungan.
"Proses pengangkatan sarana dilakukan secara bertahap mulai tadi malam hingga Sabtu pagi ini, dengan koordinasi intensif untuk menjamin keselamatan personel dan kelancaran operasi," ujarnya.