Resmi Dibuka! Festival Lembah Baliem 2025 Tampilkan Atraksi 1.500 Pemain Pikon
- Dok. Istimewa
Wamena, VIVA – Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke-33 resmi dibuka pada Kamis, 7 Agustus 2025. Adapun pembukaan festival digelar di Kampung Usilimo, Distrik Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, dihadiri oleh ribuan penonton.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Jayawijaya Athenius Murib, didampingi Wakil Bupati Ronny Elopere, Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol, serta dihadiri tokoh masyarakat Papua Maximus Tipagau.Â
Pembukaan Festival Lembah Baliem itu diwarnai dengan atraksi budaya serta nyanyian lagu Pikalu dan diiringi oleh pikon, alat musik tradisional Suku Dani, Kabupaten Jayawijaya. Atraksi budaya tersebut juga memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI dengan penampilan pemain musik Pikon 1.500 orang.
Upacara pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem 2025
- Dok. Istimewa
"Kehadiran para pemimpin daerah dan tokoh masyarakat tersebut menjadi bukti dukungan penuh terhadap pelestarian budaya Papua dan penguatan citra Papua di mata dunia," kata Maximus Tipagau dalam keterangannya, Jumat, 8 Agustus 2025.
Maximus menjelaskan bahwa festival Lembah Baliem itu dipadati oleh ribuan wisatawan lokal dan mancanegara. Ia mengaku acara tersebut menjadikan festival budaya terbesar di Papua.
"Pengunjung tidak hanya datang dari wilayah Indonesia, tetapi juga dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, serta negara-negara di kawasan Eropa. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa daya tarik budaya Papua telah menembus batas geografis dan menarik perhatian dunia internasional," ujar dia.
Maximus Tipagau juga menyampaikan bahwa Festival Lembah Baliem merupakan aset budaya yang harus dijaga dan dikembangkan, dengan tujuan mengenalkan Papua ke seluruh dunia.
"Antusiasme masyarakat Papua pun sangat luar biasa. Jutaan warga dari berbagai penjuru Papua, termasuk suku-suku adat yang turut berpartisipasi dalam pertunjukan budaya, berkumpul dan memenuhi area festival selama beberapa hari penyelenggaraan," kata dia.
Ia menilai kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara membawa dampak positif langsung bagi perekonomian penduduk setempat.Â
Ia mengaku pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merasakan lonjakan permintaan yang signifikan. Baik pedagang pasar tradisional maupun pelaku usaha yang membuka stand di sekitar lokasi acara mengalami peningkatan pendapatan yang drastis.Â
"Produk lokal seperti kerajinan tangan, kuliner khas Papua, pakaian adat, hingga souvenir budaya laris manis diburu wisatawan. Banyak wisatawan asing terlihat antusias berinteraksi langsung dengan para pengrajin lokal, membeli produk buatan tangan sambil mendalami filosofi dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya," kata Maximus.
Upacara pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem 2025
- Dok. Istimewa
Sebagai informasi, festival Lembah Baliem pertama kali diselenggarakan pada tahun 1989 sebagai upaya memperkenalkan budaya suku Dani, Lani, dan Yali ke publik nasional maupun internasional. Kini, festival Lembah Baliem telah menjadi ikon budaya Papua yang mendunia.
Setiap tahun, festival ini menampilkan berbagai atraksi budaya seperti perang adat, tarian tradisional, musik lokal, pameran kerajinan, pawai budaya, dan kuliner khas. Tahun ini, penyelenggaraÂ
menghadirkan program khusus seperti lokakarya budaya dan diskusi interaktif dengan tokoh adat serta akademisi lokal.