5 Kontroversi Wamenaker Immanuel Ebenezer yang Kini Terjerat OTT KPK: Persilahkan WNI Kabur ke Luar Negeri
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap pejabat negara. Kali ini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer atau Noel yang diamankan dalam operasi senyap pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto. Meski demikian, lembaga antirasuah itu belum mengungkap secara detail kasus apa yang menjerat Noel maupun pihak-pihak lain yang ikut diamankan.
Penangkapan ini langsung menyita perhatian publik, mengingat sosok Immanuel Ebenezer dikenal penuh kontroversi sejak lama. Berikut lima kontroversi terbesar Noel sepanjang kariernya.
1. Dicopot dari Kursi Komisaris Anak Usaha BUMN
Pada 2022, Immanuel Ebenezer dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak usaha BUMN. Ia mengaku sudah mengetahui pencopotan itu, namun tidak tahu alasan jelasnya.
Noel menduga hal tersebut berkaitan dengan kesaksiannya dalam kasus hukum yang menyeret Munarman. Menurutnya, pencopotan itu tak lepas dari dinamika politik di lingkaran Presiden Joko Widodo.
2. Melaporkan Dosen UNJ ke Polisi
Masih di tahun 2022, Noel kembali jadi sorotan ketika melaporkan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, ke Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, Ubedilah melaporkan dua putra Presiden Jokowi ke KPK terkait dugaan korupsi dan pencucian uang. Menurut Ubedilah, ada indikasi kuat keterlibatan perusahaan besar dan penyertaan modal dari perusahaan ventura yang mengarah pada dugaan kolusi dan nepotisme.
Tidak terima dengan tudingan tersebut, Noel justru balik melaporkan Ubedilah dengan pasal 317 KUHP. Namun langkahnya itu dinilai banyak pihak sebagai tindakan gegabah dan terburu-buru.
3. Debat Panas dengan Politikus PDIP
Kontroversi lain terjadi pada Maret 2024. Dalam sebuah program talk show televisi, Noel dan politikus PDIP Deddy Sitorus diundang membahas isu Pemilu 2024.
Perdebatan keduanya memanas saat membicarakan soal dinasti politik Presiden Jokowi. Awalnya hanya perang kata, namun kemudian suasana semakin panas hingga keduanya hampir terlibat baku hantam.
4. Pernyataan "Silakan Kabur ke Luar Negeri"
Pada Februari 2025, Noel yang kala itu sudah menjabat Wamenaker, menanggapi santai munculnya tagar #KaburAjaDulu di media sosial. Tagar itu mendorong warga Indonesia untuk mencari pekerjaan di luar negeri.
Alih-alih memberi peringatan, Noel justru berkelakar bahwa mereka yang ingin pergi sebaiknya sekalian tidak usah kembali.
“Mau kabur, kabur sajalah. Kalau perlu jangan balik lagi,” ucap Noel saat berada di kantor Kemendes PDT, Jakarta, 17 Februari 2025.
Ia juga menegaskan Kementerian Ketenagakerjaan tidak mempermasalahkan keberadaan tagar tersebut. Komentarnya itu menuai pro dan kontra, bahkan dianggap tidak sensitif terhadap persoalan lapangan kerja di dalam negeri.
5. Berseteru dengan Alumni 212
Kontroversi Noel yang cukup besar terjadi pada 2019. Saat menjabat Ketua Umum Ahok Mania, ia dilaporkan oleh Persatuan Alumni (PA) 212 ke Bareskrim Polri.
Penyebabnya adalah pernyataan Noel yang menyebut kelompok 212 sebagai “penghamba uang.” Pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk penghinaan sekaligus penistaan agama.
Sekjen Koordinator Bela Islam (Korlabi), Novel Bamukmin, kala itu menegaskan bahwa Noel sudah melecehkan kelompok 212. Laporan itu kemudian diproses dengan pasal pencemaran nama baik dan penistaan agama berdasarkan UU ITE serta KUHP.