Hasil Uji Lab: Makanan MBG di Jabar Terbukti Sarat Bakteri Berbahaya!
- Cepi Kurnia/tvOne/Bandung
Bandung, VIVA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat kembali menuai sorotan setelah hasil uji laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi serius pada makanan yang disajikan. Dari 200 sampel yang dikumpulkan dari sejumlah sekolah serta dapur penyedia MBG, sebagian besar dinyatakan positif terkontaminasi bakteri pembusuk.
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat bersama Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) mencatat, hingga kini sudah ada 27 laporan keracunan yang tersebar di 12 kabupaten dan kota yang melaksanakan program tersebut.
Jenis makanan yang diuji mencakup nasi, sayuran, daging, hingga lotek. Seluruhnya mengandung cemaran mikrobiologis yang berbahaya apabila dikonsumsi secara langsung oleh peserta didik.
Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat, Ryan Bayusantika Ristandi
- Cepi Kurnia/tvOne/Bandung
Kepala Labkesda Jawa Barat, Ryan Bayusantika Ristandi, mengungkapkan bahwa hasil uji mikrobiologi menemukan dua bakteri berbahaya dalam sampel makanan MBG.
“Tak hanya itu, dari hasil uji kimia, ditemukan pula kandungan nitrit hingga 8 persen. Angka ini jauh melebihi ambang batas aman dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan serius, terutama pada anak-anak,” kata Ryan, saat ditemui di Labkesda Jabar, Jumat (26/9/2025).
Ryan menduga pencemaran terjadi pada proses penyimpanan maupun pengolahan makanan yang tidak sesuai standar. Ia menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh pada setiap tahapan distribusi makanan.
“Dugaan kuat, pencemaran terjadi karena proses penyimpanan dan pengolahan yang tidak sesuai standar higienis. Kami sarankan agar juru masak atau penyedia makanan MBG memiliki sertifikasi khusus agar kejadian serupa tidak terulang,” jelasnya.
Lebih jauh, Ryan menekankan bahwa kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi pemerintah daerah maupun pusat. Menurutnya, niat baik memberikan asupan gizi untuk pelajar bisa berbalik menjadi ancaman serius bila sistem distribusi tidak dibenahi. (Cepi Kurnia/tvOne/Bandung)
